Mohon tunggu...
Clarissa Muna
Clarissa Muna Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Student of Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jeju Air, Duka di Penghujung Tahun: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

8 Januari 2025   05:51 Diperbarui: 8 Januari 2025   05:51 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credits: theguardian.com Insiden kecelakaan pesawat jeju air menewaskam 179 orang

Menurut analisis seorang pilot, peluang keberhasilan dan keselamatan saat melakukan pendaratan di air hanya sekitar 20%. Sebaliknya, jika pesawat melakukan pendaratan di landasan pacu dengan metode belly landing (mendarat tanpa menggunakan roda), peluang keberhasilan dan keselamatan lebih tinggi hingga mencapai 90%. Oleh karena itu, berdasarkan pertimbangan keselamatan dan analisis risiko, kemungkinan pilot Jeju Air lebih memilih untuk melakukan belly landing. Keputusan ini diambil karena metode tersebut menawarkan peluang keselamatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pendaratan di air, yang memiliki tingkat keberhasilan dan keselamatan yang jauh lebih rendah.

3. Belly landing yang sempurna dan pilot yang tetap berusaha hingga detik terakhir

Belly landing merupakan metode pendaratan pesawat tanpa menggunakan roda pendaratannya, sehingga menggunakan bagian bawah pesawat (perut pesawat), sebagai media untuk pendaratan. Menurut analisis para ahli, proses belly landing yang dilakukan oleh pilot dalam insiden pesawat Jeju Air ini dinilai sangat sempurna. Keberhasilan tersebut terlihat dari minimnya percikan api yang terjadi, sehingga dampaknya jauh lebih kecil dibandingkan dengan kecelakaan serupa pada pesawat lain. Kemungkinan besar, mesin pesawat mengalami kegagalan akibat bird strike, namun berdasarkan foto dan video yang beredar mengenai insiden ini, jika diamati lebih seksama, terlihat jelas bahwa hingga detik-detik terakhir, pilot pesawat Jeju Air tetap berusaha untuk memegang kendali. Pilot terus berupaya keras untuk mengerem atau menghentikan laju pesawat semaksimal mungkin, meskipun berada dalam kondisi yang sangat sulit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun