Kritik Terhadap Dramaturgi
Dramaturgi ditafsirkan masuk ke dalam perspektif objektif, teori ini lebih memandang manusia sebagai makhluk pasif. Walaupun manusia mempunyai kemampuan menjadi subjektif, tetapi saat memainkan peran tersebut, manusia mengikuti alur.Â
Dramaturgi terlalu melungsur kepada positifisme.
Dramaturgi diterka tidak membawa pengertian hingga dalam tujuan sosiologi. Tuntutan peran individual bisa terjadi bentrokan jika berhadapan dengan peran kemasyarakatan.Â
Dramaturgi disebut teori yang mempelajari proses dari perilaku, bukan hasil.
Sekian dari saya, semoga artikel ini bisa dipahami, sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H