Pada hari Senin, 13 Desember 2021 Universitas Ahmad Dahlan yaitu Fakultas Sastra, Budaya dan Ilmu Komunikasi menyelenggarakan Communication Ceremony 2021 dengan tema “Communication challenges in the age of hybrid". Diselenggarakan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi UAD yaitu International Conferences, Collaborations and Competitions, bekerjasama dengan Perguruan Tinggi di bawah naungan Muhammadiyah, dan dengan dukungan Ikatan Ilmiah Media Muhammadiyah BTMR.
Mengundang narasumber dari berbagai negara dan universitas yakni, Anton Yudhana, PhD (University of Ahmad Dahlan Jakarta, Indonesia), Dr. Kirti DangLongani (Ajeenkya GY Patil University, India), Prof. Estrella Arroyo, Ed.D, (Saint Antony University Filipina), Jessada Salathong, PhD, (University Chulalongkorn, Thailand), Dr, Chen Chujie, (Universitas Normal Nanyang, Tiongkok).
Dilaksanakan melalui platform online Zoom dan live streaming Youtube (Chanel UAD). Dihadiri oleh peserta dari berbagai Negara seperti; China, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Dapat disaksikan kembali pada link ini: https://www.youtube.com/watch?v=yq7p84pHEUE
Menyikapi era hybrid, konsep hybrid merupakan konsep yang memadukan antara soft skill dan technical skill yang diperlukan untuk menghadapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era digital. Di masa depan, konsep hybrid ini akan menjadi lebih dan lebih populer, Menekankan kebebasan melakukan aneka macam kegiatan baik pada tempat kerja juga pada rumah. Pandemi telah banyak mengubah lapisan hidup masyarakat, termasuk proses komunikasi, namun membuat orang terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi media digital, sehubungan dengan tema Youth Communication Day 2021 adalah tantangan komunikasi di era hybrid.
Komunikasi Digital
Teknologi komunikasi adalah salah satu indikator operasional, lantaran komunikasi wajib dibangun terus menerus untuk mempererat interaksi antara dosen & mahasiswa, teknologi komunikasi bisa membantu implementasi hybrid ini, namun berkomunikasi menggunakan teknologi & tatap muka merupakan cerita yg berbeda.
Selama dua tahun terakhir, kebangkitan e-commerce telah didorong oleh tingkat kenyamanan yang ditawarkannya kepada konsumen dan pengguna baru selama pandemi. Dalam arti, kemudahan pandemi ini sebagian merupakan hasil dari e-commerce. Jarak dibatasi dan protokol terus diperketat untuk menormalkan keadaan sebagai upaya pemerintah, tentunya e-commerce banyak membantu dalam berbagai aspek kehidupan, terlebih pemasaran, jada ojek online, online food dan lain-lain.
Sebagai contoh Go-Food atau layanan pesan antar makanan. Pengiriman restoran di Indonesia kita sebut pengiriman makanan, jumlah pengiriman makanan meningkat dan mereka sekarang menjadi perusahaan makanan besar. Beberapa negara seperti China, Thailand, India termasuk Indonesia diperkirakan memiliki situasi yang hampir sama. Faktanya, belanja online bukanlah peluang besar bagi startup dan pendidikan online yang dihadapi sekolah untuk mempersiapkan masa depan. Namun, model pembelajaran kolaboratif ini menjadi tantangan bagi semua kampus di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Dalam presentasi yang dipaparkan, Anton Yudhana, PhD mengatakan bahwa Zoom juga memiliki keterlibatan sosial. Kami perlu mengundang mereka (mahasiswa) untuk meneliti, mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam inovasi kami, dan menciptakan komunitas yang lebih baik yang kami tawarkan kepada semua orang. Pengabdian kepada masyarakat tidak hanya memenuhi kewajiban kami, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih baik. Tantangan akan menjadi peluang, Ini adalah perubahan mendasar.
Kemudian mengadaptasi metodologi reorganisasi model penelitian ke transisi dari mekanisme penelitian jenis penelitian, agar dapat melalukan survei perubahan metodologi penelitian saat ini. Kemajuan reorganisasi metodologinpenelitian yang dapat dilakukan pada masa pandemi saat ini adalah formulir online, yang sangat sederhana dan lebih mudah untuk data. Model ini berguna bagi banyak perusahaan, dan universitas, beberapa percaya bahwa mereka dapat mengatasi hambatan pengumpulan dan standarisasi data, memiliki kemitraan yang tepat antara orang-orang, dan dapat melakukannya sendiri.
Diterapkan melalui penelitian sarjana, mahasiswa dapat menulis artikel di majalah yang bagus dan membuat kemajuan, sehingga universitas dan dosen mengundang ilmuwan dan profesor lain untuk memeriksa kualitas pekerjaan kami. Karena untuk mempublikasikan riset dan menginformasikan inovasi, kami membutuhkan media untuk menjual produk kami, kami saling membutuhkan dan kami tidak akan melupakan komunitas. Kami akan berinovasi dan meningkatkan kesejahteraan, masyarakat dan daya saing.”