Mohon tunggu...
Desvita Yusuf
Desvita Yusuf Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya seorang mahasiswa jurusan Kimia Universitas Airlangga. Berbekal pengalaman Ilmu Organisasi yang saya memiliki menjadikan saya pribadi yang berpikir kritis, mampu menganalisa masalah, berkarakter kuat, dan terbiasa bekerja secara tim maupun individu. Saya ingin mengembangkan kemampuan diri saya lebih banyak lagi dan lebih baik lagi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jukir Liar Merajalela: Upaya Pemberantasan Juru Parkir Ilegal di Kota Sukabumi

3 Januari 2025   02:05 Diperbarui: 3 Januari 2025   02:03 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Fenomena juru parkir ilegal merupakan masalah yang kian marak di berbagai kota, termasuk di Sukabumi. Juru parkir ilegal adalah individu yang mengklaim hak untuk mengatur dan mengelola lahan parkir di area publik tanpa izin resmi dari pihak berwenang. Praktik ini bukan hanya menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat, tetapi juga menimbulkan dampak negatif yang luas terhadap ketertiban dan ekonomi kota. Artikel ini akan mengeksplorasi dampak dari keberadaan juru parkir ilegal dan menawarkan solusi untuk mengatasi masalah ini.

a. Penyebab dan Dampak Perebutan Lahan Parkir

Kota Sukabumi mengalami pertumbuhan penduduk dan peningkatan jumlah kendaraan yang pesat. Sayangnya, infrastruktur parkir belum berkembang seiring dengan pertumbuhan ini. Akibatnya, banyak pengendara yang kesulitan mencari tempat parkir yang aman dan memadai. Situasi ini sering memicu perebutan tempat parkir di berbagai area, termasuk jalan-jalan utama, kawasan komersial, dan perumahan.

Perebutan lahan parkir dapat memicu konflik antara pengendara. Ketegangan ini sering kali berujung pada perkelahian atau perseteruan antara pengguna jalan. Dalam beberapa kasus, tindakan kekerasan atau vandalisme terjadi sebagai akibat dari ketidakpuasan dalam menemukan tempat parkir yang layak. Ketidakamanan ini tidak hanya mengancam kesejahteraan individu tetapi juga menciptakan lingkungan yang tidak nyaman dan berpotensi berbahaya.

Tingginya angka pengangguran juga berpengaruh kepada banyaknya juru parkir yang ada di Sukabumi. Orang yang tidak mempunyai pekerjaan, tidak punya modal usaha, tidak punya kemampuan khusus akhirnya memilih untuk menjadi juru parkir ilegal.

b. Pengaruh terhadap Ketertiban Umum

Salah satu dampak langsung dari perebutan lahan parkir adalah penurunan ketertiban umum. Perebutan tempat parkir sering kali menyebabkan kemacetan lalu lintas karena pengemudi yang mencoba mencari tempat parkir yang tersedia dapat menghalangi jalur lalu lintas utama. Hal ini tidak hanya mengganggu aliran lalu lintas tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas. Ketika kendaraan diparkir sembarangan, misalnya di trotoar atau jalur darurat, hal ini dapat menghambat pergerakan pejalan kaki dan kendaraan darurat.

Kehadiran kendaraan yang diparkir sembarangan juga dapat mempengaruhi estetika kota. Jalanan yang dipenuhi kendaraan yang diparkir sembarangan cenderung terlihat berantakan, yang dapat menurunkan kualitas hidup warga dan menarik perhatian negatif bagi pengunjung atau investor. Akibatnya, ketertiban kota dan citra publik juga terpengaruh.

c. Implikasi terhadap Keamanan

Keamanan juga menjadi isu utama terkait dengan perebutan lahan parkir. Ketidakmampuan untuk menemukan tempat parkir yang aman sering kali membuat kendaraan terpaksa diparkir di area yang kurang aman atau di tempat yang tidak memiliki pencahayaan yang baik. Hal ini meningkatkan risiko pencurian atau kerusakan kendaraan.

Selain itu, ketika perebutan lahan parkir menjadi masalah yang berkepanjangan, ada potensi terjadinya tindakan kriminal atau vandalisme yang lebih serius. Ketidakpuasan masyarakat terhadap situasi parkir yang buruk dapat memicu tindakan agresif atau permusuhan, yang bisa memperburuk masalah keamanan di area tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun