Mohon tunggu...
Clarisa Sukotjo
Clarisa Sukotjo Mohon Tunggu... -

ordinary girl with rebellious soul

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjadi Independent Traveler: Yes or Nay?

11 Oktober 2014   04:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:31 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14129734771939818970

[caption id="attachment_365543" align="aligncenter" width="540" caption="Independent Traveler (sakuf-travels.com)"][/caption]

Jasa travel agency memberikan banyak kemudahan dalam berlibur. Bagaimana tidak, mulai dari transportasi, akomodasi, jadwal bepergian di tempat tujuan, semuanya sudah diatur dengan rapi belum lagi akomodasi yang sudah dijamin kualitasnya. Inilah sebabnya banyak turis yang lebih memilih menggunakan jasa travel agent, berlibur itu untuk senang-senang bukannya repot mengurus keperluan liburan, begitulah katanya. Namun, apakah menjadi independent traveler seburuk itu? Tidak juga kok, inilah beberapa keuntungan menjadi independent traveler:


  • Bebas menentukan jadwal

Memang repot menyusun jadwal perjalanan sendiri, tapi tidak perlu khawatir karena dengan internet kita bisa menemukan banyak rekomendasi tempat menarik di tempat tujuan. Banyak backpacker baik hati yang menuliskan perjalanan mereka secara rinci dan kita bisa “menyontek” jadwal mereka, mengurangi, atau menambah jadwal sesuka hati.


  • Akomodasi yang murah meriah

Hotel yang nyaman dan layak ditinggal tidak harus selalu hotel berbintang kok. Banyak hostel dan losmen yang nyaman dan memiliki lokasi yang strategis; dekat dengan pusat perbelanjaan, berada di tengah kota, dan dekat dengan halte atau stasiun.


  • Jelajahi tempat tujuan secara menyeluruh

Kita bisa membuat jadwal spontan. Misalnya tiba-tiba Anda mendapat rekomendasi tempat wisata yang bagus saat Anda sudah sampai di tempat tujuan liburan, Anda bisa langsung melancong ke tempat tersebut tanpa ragu. Jika Anda menggunakan jasa travel agent, hal ini tentunya tidak bisa dilakukan. Sebagai independent traveler yang harus mencari jalan sendiri menuju tempat yang dituju, tersesat adalah hal yang lumrah. Hal ini memaksa kita untuk berinteraksi dengan orang lokal sehingga kita bisa mengenal karakter orang dengan budaya yang berbeda.


  • Belanja dengan harga miring

Travel agent membawa para turis ke beberapa toko di lokasi tujuan dan biasanya toko-toko ini merupakan toko papan atas dengan harga barang yang selangit. Dengan menjadi independent traveler, kita bisa menjelajah tiap pasar dan berbagai toko murah sesuka hati.


  • Satisfy your taste buds

Jajanan lokal adalah hal yang tidak boleh dilupakan saat bepergian. Independent traveler bisa mencicipi makanan lokal pinggir jalan dengan harga murah sesuka hati. Bukan berarti travel agent tidak menyediakan kesempatan mencicipi jajanan lokal, tapi independent traveler memiliki waktu yang jauh lebih banyak untuk menjelajah jajanan lokal.

Itulah beberapa keuntungan yang dapat kita rasakan dengan menjadi independent traveler. Semoga bisa mendorong Anda untuk keluar dari zona nyaman bepergian dan mendapatkan pengalaman baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun