Mohon tunggu...
Clarisa Putri
Clarisa Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Perekonomian dan Pendidikan di Bondowoso

7 September 2022   19:15 Diperbarui: 7 September 2022   21:59 1868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali lagi, mengenai kasus pernikahan dini di Kabupaten Bondowoso, setelah ditelaah lagi apa faktor utama yang menyebabkan tingginya angka pernikahan dini di Bondowoso ini ternyata adalah keluarga. Menurut kepala pengadilan agama Kabupaten Bondowoso, meskipun telah diberikan pengertian berkali-kali dalam sidang dispensasi nikah ini tetapi tetap saja berpegang teguh pada pendiriannya untuk menikah dini. Alasan dari keluarganya mau menikahkan anaknya ialah karena 24jam bersama dan takut akan melampaui batas, maka orang tuanya menikahkan anaknya. Sungguh kurang masuk akal bagi saya alasan yang seperti ini menjadi patokan orang tua menikahkan anaknya. Pernikahan dini ini akan berkaitan dengan perceraian nantinya. Karna, diusia yang masih bisa dibilang labil ini pasti lebih mengedepankan emosi daripada akal sehat. Dan bahkan ternyata, terdapat pernikahan yang hanya bertahan beberapa bulan saja. Sebenarnya, di Kabupaten Bondowoso ini angka pernikahan dini karena kasus hamil diluar nikah masih dibilang rendah. Karena, di daerah Bondowoso ini religiusnya masih bagus. Jadi, penyebab utamanya bukan karena hamil diluar nikah, melainkan faktor lainnya. 

Mengenai sosialisasi dan penanganan kasus rendahnya pengetahuan akan pentingnya berpendidikan dan juga pernikahan dini ini tidaklah semudah kita membalikkan telapak tangan, tetapi perlu pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dana, dan semangat, serta kemauan yang keras dari semua pihak untuk mewujutkannya, karena permasalahan tersebut tidak hanya menyangkut urusan pribadi atau individu saja, akan tetapi menyangkut masalah Sumber Daya Manusia, bahkan bisa menjadi pertaruhan eksistensi bangsa dan negara dimasa yang akan datang dan di era global yang penuh dengan tantangan dan persaingan ini.

Oleh karena itu Pemerintah harus membuat program terobosan untuk sosialisasi dan penanganan kasus rendahnya pengetahuan akan pentingnya berpendidikan dan juga pernikahan dini ini secara masif dengan kolaborasi, memberdayakan segenap potensi dan sumberdaya yang ada, melibatkan seluruh komponen elemen Pemerintahan mulai dari tingkat RT sampai dengan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) bahkan Organisasi Masyarakat.

Masalah remaja ini merupakan hal yang tidak saja menarik untuk dikaji berbagai permasalahannya, melainkan semua pihak kiranya sekaligus memberi ruang dan waktu kepada mereka untuk memiliki sumber daya manusia yang optimal karena mereka adalah asset masa depan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun