Mohon tunggu...
Clarinda Vinindya
Clarinda Vinindya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Anda memiliki masalah gigi dan mulut? Silahkan hubungi saya!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gigi dan Mulut Tetap Sehat Selama Masa Pandemi Covid-19, Kenapa Tidak? #SalamSehat

21 Oktober 2020   15:20 Diperbarui: 21 Oktober 2020   16:12 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pandemi COVID-19 bikin susah kontrol ke dokter gigi nih, jadi gak bisa ngerawat gigi deh. Kalo gigiku bermasalah gimana ya?" 

Eits, jangan khawatir. Gigi kamu tidak akan bermasalah jika dirawat dengan baik. Bagaimana caranya? Simak penjelasan berikut ini.

Sederhana, kamu cukup menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik dan benar. Mudah bukan? Ya, menyikat gigi dengan teknik, durasi, dan waktu yang tepat akan menjauhkanmu dari masalah gigi dan mulut. Sikatlah gigi minimal 2 kali sehari, yaitu 30 menit setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Jeda 30 menit ini bertujuan agar suasana mulut yang asam setelah makan dapat kembali netral sebelum disikat dengan gerakan mekanik. Menyikat gigi ketika suasana mulut masih asam akan menyebabkan gigi menjadi erosi.

Penting diingat, bahwa menyikat gigi dengan tekanan yang terlalu kuat juga tidak direkomendasikan. Pasta gigi memiliki bahan abrasif sehingga menyikat gigi dengan tekanan kuat justru akan membuat gigi menjadi abrasi. Oleh karena itu, lakukan gerakan menyikat gigi dengan tekanan ringan. Perlahan tapi pasti.

Durasi menyikat gigi menurut standar WHO adalah minimal 2 menit. Dengan demikian diharapkan waktu tersebut cukup untuk membersihkan seluruh permukaan gigi, dan juga lidah. Gunakan bulu sikat yang halus agar dapat menjangkau bagian-bagian sulit saat menyikat gigi. Selain itu, pasta gigi yang digunakan harus mengandung fluoride.

Fluor di dalam pasta gigi harus dibiarkan menempel dan berikatan dengan gigi supaya gigi menjadi lebih kuat. Oleh karena itu, setelah menyikat gigi cukup meludah satu kali dan berkumur-kumur dengan air juga sebanyak satu kali saja dengan pelan agar fluor tidak terbuang bersama air kumuran. 

"Duh lagi nginap di rumah saudara, lupa bawa sikat gigi. Pinjam punya dia aja boleh gak ya?"

JANGAN! Berbagi sikat gigi sama dengan bertukar kuman. Satu sikat gigi hanya boleh digunakan oleh 1 orang juga. Bakteri yang menempel pada bulu sikat yang kamu gunakan akan berpindah ke dalam mulut orang lain, begitu juga sebaliknya. Hal ini dapat menyebabkan mudahnya penularan dan penyebaran penyakit. Oleh sebab itu, saling bertukar sikat gigi dilarang keras untuk dilakukan, baik dengan keluarga apalagi dengan orang lain. Cukup sembako aja yang dibagi, kuman jangan.

"Sikat gigiku udah satu semester gak diganti, tapi masih bagus tuh."

Pembaca yang budiman, semakin lama sikat gigi digunakan maka akan semakin berkurang juga keefektifannya. Jika sikat gigi sudah terlalu lama digunakan, walaupun terlihat masih baik-baik saja oleh mata kita, namun secara mikroskopis ujung bulu sikatnya sudah tidak layak guna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun