Saya, Claresta Earl Hedona Nihar (16), teman-teman biasa memanggil saya Dona. Saat ini saya duduk di kelas 10 Bahasa MAN 1 Jombang, Jawa Timur. Saya akan berbagi kisah perjalanan ketika SMP, yaitu mewakili Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemuda Internasional, Istanbul Youth Summit (IYS) 2021 di Turki.
Saat itu, saya masih duduk di kelas 9 SMP Islam Roushon Fikr Jombang. Saya lolos seleksi ke Turki berkat prestasi menghafal Al-Qur'an (hafizah) dan personal essay yang saya tulis dalam bahasa Inggris. Esai saya tentang "Transformasi Pendidikan Menuju Kepemimpinan Masa Depan".
Istanbul Youth Summit 2021 merupakan konferensi internasional untuk ke-empat kalinya yang diselenggarakan pada tanggal 22-25 Maret 2021, bertempat di Istanbul, Turki. Konferensi itu diinisiasi oleh Youth Break the Boundaries (YBB), berupaya mendorong pemimpin masa depan untuk menembus batas kemampuan mereka, untuk membuka ruang dialog dan menghasilkan aksi nyata untuk membentuk pemimpin masa depan.
Mengusung tema "Public Leadership through The Crisis", Istanbul Youth Summit mempunyai enam fokus topik, yaitu pendidikan, ekonomi, pemerintah, sosial, kesehatan masyarakat, dan lingkungan. Dalam rangkaian acara, Istanbul Youth Summit 2021 mengadakan banyak sesi yang menarik, yaitu: international summit, leadership training, international networking, social project presentation, dan cross cultural exploration.
Penyelenggaran program IYS bermaksud untuk mencapai lima tujuan utama di antaranya, mempertajam semangat para pemimpin muda yang berbakat di berbagai bidang, membangun karakter kepemimpinan pemuda.
Melalui koferensi ini, saya berkesempatan untuk membangun relasi dengan pemuda di kancah internasional, melatih jiwa kepemimpinan, turut berkontribusi membangun negara, serta menciptakan jaringan yang kuat dan berkelanjutan.
Saya kelahiran Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sekarang tinggal di Jombang. Saat itu, saya bersekolah Islam di SDIT Al-Adzkia. Saya diajarkan berbagai ilmu Islam terutama mengaji. Sejak usia 7 tahun saya belajar mengaji Al-Qur'an dan hingga saat ini, saya sudah menghafal lima juz Al-Qur'an.
Pada 2018, saya lulus SDIT dan mendapat sertifikat dari Wafa dalam munaqosah dua juz Al-Qur'an. Setelah itu, saya melanjutkan pendidikan dan belajar hafalan Al-Qur'an di SMP Islam Roushon Fikr.
Untuk menunjang hafalan, Ibunda saya mendatangkan guru untuk menambah potensi hafalan Al-Quran. Setidaknya, kini saya telah menghafal Al-Quran sebanyak lima juz. Sekolah juga memberi kepercayaan kepada saya untuk mengikuti lomba Tahfidz tingkat provinsi.