Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk menjabarkan tentang saran dari Kirkpatrick dan Goldstein & Ford tentang tujuan Pelatihan.
Pertama adalah menurut Kirkpatrick. Kirkpatrick telah menyarankan untuk menilai pelatihan organisasi melalui segi reaksi peserta pelatihan, seberapa belajarnya peserta terhadap materi pelatihannya lewat tes di akhir pelatihan, lalu bagaimana perubahan perilaku peserta dari sebelum ke sesudah pelatihan di tempat kerja, serta perubahan-perubahan perilaku itu memberikan hasil apa ke organisasi, apakah meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada pekerjaan.
Cara menilainya bisa lewat contoh seperti: perusahaan kita melatih Supervisor pemrosesan data yang tugasnya mengatur bawahan,
Langkah pertama kita bisa bertanya ke Supervisor (peserta pelatihan) setelah pelatihannya selesai, apa pendapat mereka mengenai pelatihan yang diadakan ini, apakah menurut mereka berguna dan menyenangkan?
Lalu langkah kedua, pengujian berdasarkan materi pelatihan, untuk melihat apakah peserta pelatihan sudah menyerap materi-materi yang disampaikan.
Lalu langkah ketiga, pengawasan kinerja ditempat kerja, yang dinilai adalah seberapa baik supervisor yang kita latih ini mengatur bawahan mereka setelah selesai pelatihannya.
Dan di langkah keempat, menilai catatan keluhan dari departemen lain. Misalkan, sebelum pelatihan catatan keluhannya ada 10, setelah pelatihan berkurang keluhannya jadi tinggal 1 atau 2. Yang berarti efektivitas kinerja organisasi akan secara tidak langsung meningkat.
Nah, yang kedua adalah pernyataan dari Goldstein dan Ford mengenai deskripsi mereka pada tujuan pelatihan:
1. Training validity.
2. Transfer validity.