Mohon tunggu...
Clarensia
Clarensia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 老师, 学生

PJJ Komunikasi - Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keluhan Penjual dan Pembeli Menjelang Nataru

18 Januari 2023   13:27 Diperbarui: 15 Februari 2023   16:28 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas perdagangan di Pasar Kerabut, Pangkalpinang, Senin pagi, 26 Desember 2022 (Foto: Clarensia)

Pangkalpinang - Setiap tahun menjelang nataru, harga bahan pokok dan sayuran pasti mengalami kenaikan. Hal ini terjadi juga di Pasar Kerabut, Pangkalpinang. Penjual maupun pembeli saling mengeluh karena berdampak kepada mereka.

"Omset penjualan turun karena banyak pembeli yang hanya membeli sedikit untuk sekali pakai saja, biasanya mereka bisa beli dalam jumlah banyak untuk stok beberapa hari," kata Lisa,  pedagang di Pasar Kerabut Pangkalpinang, Senin (26/12/2022). Beberapa mengalami kenaikan, seperti cabai merah awalnya Rp40.000,- sekarang naik menjadi Rp45.000,- per kilogram. Cabai kecil mengalami kenaikan signifikan yang dulunya hanya Rp50.000,- naik menjadi Rp60.000,- per kilogram. Lalu bawang putih Rp20.000,- naik menjadi Rp25.000,- per kilogram. 

"Selain itu harga sayur juga mengalami kenaikan seperti kangkung Rp10.000,- naik menjadi Rp15.000,- per kilogram, kacang panjang Rp8.000,- naik menjadi Rp12.000,- per kilogram, sayur sawi yang mengalami kenaikan signifikan yaitu Rp12.000,- naik menjadi Rp20.000,- per kilogram," kata Lisa.

"Bahan pokok dan sayuran naik terus, saya nggak berani beli banyak. Saya beli sejumlah yang ingin saya gunakan saja", kata Tinsa yang sedang berbelanja bahan pokok dan sayuran di Pasar Kerabut, Senin (26/12/2022). Selain itu ia juga mengatakan bahwa biasanya setiap belanja di pasar, tas belanjanya selalu penuh tapi sekarang hanya terisi setengah saja karena harga yang semakin mahal.

Kenaikan ini dimulai pada awal bulan Desember dan disebabkan oleh beberapa hal seperti angin kencang yang membuat kapal angkutan mengalami hambatan dalam berlayar serta curah hujan yang tinggi membuat para petani mengalami gagal panen.

Untungnya yang terjadi hanya kenaikan harga belum sampai kelangkaan. "Kalo sampai terjadi kelangkaan ini adalah masalah besar dan menimbulkan kepanikan baik bagi kami sebagai pedagang atau penjual maupun bagi pembeli, saya juga berharap harga bahan pokok dan sayuran dapat terkendali", kata Lisa. "Jangan sampai terjadi kelangkaan deh, waktu lalu minyak goreng dan gula langka itu saja saya sudah pusing. Setiap hari masak menggunakan minyak goreng, tapi minyak gorengnya langka. Mau beli harus antri berjam - jam dan juga harus berebutan. Semoga nggak terjadi seperti itu lagi", kata Tinsa.

Kenaikan ini diperkirakan akan terus naik pada Bulan Januari. “Saya harap kenaikan yang terjadi tidak terlalu tinggi karena bahan pokok dan sayuran merupakan kebutuhan penting, sering digunakan dan cepat habis juga,” kata Tinsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun