Mohon tunggu...
Clara Tunjung Paramesti
Clara Tunjung Paramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sukses Mengangkat UMKM di Desa Karangpandan, BUMDes Mengaku Puas atas Program Kerja Marketplace yang dibuat oleh Kelompok KKN-T 29 FIA UB

24 Juli 2022   11:00 Diperbarui: 24 Juli 2022   13:10 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FIA UB mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (PKM/KKN-T). KKN-T itu sendiri merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung bersama dengan masyarakat mengidentifikasi potensi serta menangani masalah sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa. Kegiatan KKN-T diharapkan dapat mengasah soft skill kemitraan, kerja sama tim lintas disiplin/keilmuan, dan leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah pedesaan.

Pelaksanaan kegiatan KKN-T ini juga merupakan salah satu bentuk perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Melalui pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa belajar untuk mengurangi ego yang dimiliki dan melatih kemampuan diri untuk peduli terhadap sesama. Hal tersebut perlu untuk dimiliki oleh setiap pribadi mahasiswa karena pada dasarnya mahasiswa adalah harapan besar bangsa ini dan diharapkan mampu tumbuh, berkembang, dan menjadi harapan masa depan bangsa.

18 Juni 2022, PKM/KKN-T Kelompok 29 dilaksanakan di Desa Karangpandan. Desa Karangpandan merupakan sebuah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Desa Karangpandan memiliki 3 dusun di dalamnya, yakni Dusun Kedungmoggo, Dusun Bendo, dan Dusun Karangpandan. Terdapat banyak potensi Desa Karangpandan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tersebut. Salah satu potensi yang juga merupakan ikon desa adalah Topeng Malangan, yang mana sebagian besar rumah para pengrajin dan sanggar tari Topeng Malangan terletak di Dusun Kedungmonggo.

Ketiga wilayah dusun di Desa Karangpandan memiliki bentuk topografi yang hampir sama dengan mayoritas komoditas yang dihasilkan berupa daun pandan. Hal tersebut pula yang mendasari asal-usul nama desa ini secara historikal. Selain itu, terkait dengan potensi di Desa Karangpandan ini bersifat heterogen antara dusun satu dengan dusun lainnya. Dimana potensi yang dimiliki oleh Dusun Karangpandan adalah Garmen/Gerabah, karena sebagian besar mata pencahariannya adalah karyawan PT (Perseroan Terbatas) dan karyawan swasta. Sedangkan potensi yang dimiliki oleh Dusun Kedungmonggo adalah dalam bidang kesenian seperti produksi Topeng Malangan, plakat/vandal, hingga produksi UMKM dalam bidang pangan dan non pangan. Dan yang terakhir adalah Dusun Bendo yang memiliki potensi dalam bidang pendidikan. Dimana Dusun Bendo memiliki beragam sekolah dan lembaga pendidikan mulai dari SD, SMP, hingga SMK.

Desa Karangpandan memiliki cukup banyak masyarakat di dalamnya. Kebanyakan dari mereka bertahan hidup dengan cara mendirikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan tidak jarang hasil penjualan produk UMKM mereka menjadi sumber penghasilan. Diperlukan berbagai inovasi khusus untuk mengembangkan bisnis mereka agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Mayoritas dari para pelaku UMKM di Desa Karangpandan bukan lagi berada di usia produktif, sehingga dapat dikatakan hanya sedikit dari mereka yang melek teknologi. Kegiatan seperti bimbingan, sosialisasi, serta bantuan untuk dapat memasarkan produk-produk mereka dalam ranah digital sangat diperlukan.

Menanggapi hal tersebut, Kelompok 29 KKN-T FIA UB menghadirkan program kerja yakni “Sosialisasi Penggunaan Marketplace bagi UMKM di Desa Karangpandan”.  Marketplace adalah suatu platform yang digunakan sebagai perantara antara penjual dan pembeli dalam melakukan proses transaksi produk secara online

Dalam penggunaan Marketplace ini terdapat dua sistem pemasaran UMKM, yaitu melalui platform website dan melalui platform e-commerce, seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan sebagainya. Dalam teknik pemasaran website, yang menjadi produk dominan adalah produk pangan, sementara dalam teknik pemasaran melalui e-commerce akan didominasi oleh produk non pangan, seperti plakat, vandel, produk tekstil, dan lain sebagainya yang merupakan produksi utama di Desa Karangpandan. 

Dalam pelaksanaannya, pengusaha UMKM yang bersedia bermitra dengan desa untuk memasarkan produknya di website dan e-commerce akan bekerjasama dengan pihak BUMDes sebagai pengelolanya. BUMDes hanya akan mengambil sedikit keuntungan dari setiap produk yang dijual. Namun, keuntungan tersebut hanya diambil tidak lebih dari keuntungan yang telah diambil oleh produsen. Setelah terlaksananya sosialisasi ini, posisi BUMDes pun sudah mulai terangkat. 

Tentu saja hal tersebut merupakan kabar baik yang sangat diharapkan oleh BUMDes, bahkan BUMDes sendiri mengaku puas dan sangat terbantu dengan program yang diluncurkan oleh Kelompok 29 KKNT FIA UB.

Sumber:

https://mbkm.unm.ac.id/bkp/kknt/#:~:text=Membangun%20Desa%2FKuliah%20Kerja%20Nyata,menangani%20masalah%20sehingga%20diharapkan%20mampu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun