Mohon tunggu...
Clara Tjandra
Clara Tjandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membuka Jendela Pendidikan: Mengatasi Ketimpangan di Kota Pahlawan

8 Desember 2024   10:30 Diperbarui: 8 Desember 2024   10:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Printerest (freepik.com)

Pendidikan adalah jendela dunia dan setiap anak berhak untuk melihat ke luar melalui jendela tersebut. Surabaya menyimpan banyak cerita tentang pendidikan dengan memiliki banyak sekali institusi pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Namun, di Surabaya, kenyataannya tidak seindah harapan. Ketimpangan pendidikan yang terjadi di kota pahlawan ini menjadi tantangan yang perlu kita hadapi bersama.

Menurut data BPS Surabaya, sekitar 12% anak usia 5-17 tahun tidak terdaftar di sekolah. Ini berarti dari setiap 100 anak, ada 12 anak yang kehilangan kesempatannya untuk belajar. Terlebih lagi, persentase anak di perkotaan yang masih bersekolah (82,12%) lebih besar dibandingkan di pedesaan (78,56%). Ini membuktikan bahwa angka putus sekolah di Surabaya masih banyak dan tidak merata. Hal ini disebabkan oleh pengaruh akses untuk memperoleh pendidikan serta sarana prasarana yang tersedia.

Selain itu, Ketimpangan pendidikan di Surabaya terlihat jelas dari perbedaan akses dan kualitas antara sekolah negeri dan swasta. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pernah mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan mencolok dalam kualitas kurikulum dan fasilitas antara tiap sekolah. Sekolah swasta biasanya memiliki sumber daya yang lebih unggul, sedangkan sekolah negeri sering kali menghadapi kekurangan pada anggaran dan fasilitas yang memadai. Hal ini berarti kualitas sekolah-sekolah di Surabaya masih tampak adanya kesenjangan, mulai dari fasilitas, sumber daya pengajar, dana anggaran sekolah, dan lainnya.

Faktor Penyebab Ketimpangan Pendidikan di Surabaya

  • Faktor Ekonomi

Kesulitan ekonomi merupakan salah satu penghalang utama dalam akses pendidikan. Anak-anak dari keluarga dengan penghasilan rendah seringkali kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Biaya pendidikan menjadi beban yang sulit ditanggung oleh keluarga kurang mampu. Anak-anak tersebut pun seringkali terpaksa memilih untuk membantu orang tua mereka untuk mencari nafkah, sehingga tidak berfokus pada pendidikan ataupun memutuskan untuk berhenti melanjutkan pendidikan.

  • Kualitas sekolah dan guru

Kualitas sekolah di Surabaya sangat bervariasi, sekolah-sekolah di daerah terdepan umumnya memiliki fasilitas yang lebih baik, tenaga pengajar yang berkualitas, serta akses ke teknologi dan sumber belajar lainnya. Sebaliknya, banyak sekolah di daerah terbelakang kekurangan fasilitas dasar dan tenaga pengajar yang memadai.

  • Peran Orang Tua

Orang tua yang kurang memiliki pemahaman tentang pentingnya pendidikan cenderung tidak memberikan dukungan sepenuhnya kepada anak-anak mereka untuk semangat belajar. Kurangnya perhatian yang dibarengi dengan komukasi dari orang tua akan mengurangi motivasi anak untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang berikutnya.

Namun, harapan tidaklah sirna! Banyak solusi kreatif yang dapat diterapkan untuk mengatasi hal ini, antara lain dengan melakukan program kolaborasi antara sekolah-sekolah untuk berbagi sumber daya dan pengetahuan, memperluas program pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, mengadakan pelatihan bagi orang tua mengenai pentingnya pendidikan bagi anak, mengadakan program pelatihan rutin bagi guru-guru di semua tingkat pendidikan, serta banyak lainnya. Dengan menerapkan solusi-solusi kreatif ini, kiranya semua jendela pendidikan di Surabaya dapat dibuka bagi semua anak yang ingin melihat keluar. Harapan ada di tangan kita, atasi ketimpangan pendidikan demi membangun Surabaya yang lebih cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun