Mohon tunggu...
CLARASITA RENADEVISARI
CLARASITA RENADEVISARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Seorang mahasiswa biologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Universitas Negeri Malang Meneliti Media Tanam Optimal bagi Sistem Akuaponik

2 Juni 2024   09:55 Diperbarui: 2 Juni 2024   09:59 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2024) 

Adanya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota menjadikan populasi manusia di Kota Malang semakin meningkat. Hal tersebut juga menyebabkan kebutuhan pangan menjadi lebih tinggi. Pertambahan penduduk tentunya juga mengakibatkan lahan di perkotaan semakin sempit. Penerapan urban farming dapat menjadi solusi bagi masyarakat Kota Malang untuk memperoleh pangan dan meningkatkan kesejahteraan dengan memberdayakan masyarakat untuk membudidayakan tanaman pangan. Urban farming memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan perekonomian masyarakat seperti mendorong rendahnya kerusakan lingkungan, meningkatkan perekonomian petani, adanya peredaran uang di masyarakat, dan konsumen mendapatkan makanan yang sehat. Urban farming dapat meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat perkotaan karena tidak bergantung pada tempat lain dan proses budidaya dilakukan sendiri sehingga harga yang diperoleh juga lebih murah

Akuaponik menjadi salah satu contoh perwujudan pertanian perkotaan atau dikenal dengan urban farming. Secara sederhana, akuaponik merupakan gabungan antara sistem budidaya akuakultur (budidaya ikan) dengan hidroponik (budidaya tanaman/sayuran tanpa media tanah). Sistem ini meniru ekosistem alami dengan menciptakan hubungan simbiosis mutualisme antara ikan dan tanaman. Dengan memanfaatkan lahan terbatas yang tersedia di lingkungan, masyarakat Kota Malang dapat mengembangkan kegiatan budidaya sayuran dengan sistem akuaponik. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih dalam mengenai jenis media tanam yang baik untuk budidaya sayuran kangkung menggunakan sistem akuaponik sebagai solusi lahan sempit di Kota Malang.

Mahasiswa Universitas Negeri Malang, Clarasita Renadevisari M.S bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang mengembangkan penelitian tentang media tanam yang optimal bagi pertumbuhan tanaman kangkung. Penelitian ini dilakukan melalui serangkaian proses yaitu persiapan sistem budidaya akuaponik, penanaman benih tanaman kangkung, pemeliharaan dan pengukuran pertumbuhan tanaman kangkung, proses pemanenan serta penyortiran hasil panen. 

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan sistem budidaya akuaponik yang  dilengkapi dengan media tanam sekam bakar dan rockwool. Bibit kangkung ditanam dalam kedua media tersebut dan dipelihara dalam kondisi yang serupa. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, warna daun, serta berat basah tanaman mulai dari 7 HST hingga 28 HST. Data pertumbuhan kemudian dianalisis untuk menentukan media tanam mana yang lebih optimal dalam mendukung pertumbuhan tanaman kangkung dalam sistem akuaponik. Diharapkan penelitian ini membawa perubahan positif dalam pengembangan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun