Mohon tunggu...
Clara Nita
Clara Nita Mohon Tunggu... -

Nice person, easy going, humoris, active, hard worker and always want to move on..

Selanjutnya

Tutup

Money

Emas Sentuh Rekor Baru Setelah Komentar Bernanke ; Kontrak Minyak Mentah AS Menguat

28 April 2011   02:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:18 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Emas menyentuh rekor tinggi barunya di hampir $1,530 per ons dan perak melonjak 6% setelah pimpinan Feds memberikan sinyal tidak adanya pengetatan kebijakan moneter lanjutan dari Feds, membawa dollar AS turun ke rendahnya 3 tahun.
Ini adalah rekor ke 8 kalinya untuk emas mencapai rekor tingginya di 9 sesi perdagangan untuk emas, melanjutkan reli bahwa komoditi tersebut telah naik sebanyak $50 per ons sejak 15 April dan sebanyak $200 sejak akhir Januari.
Spot emas naik lebih dari 1.5% guna mencapai rekor tinggi $1,529.90 per ons setelah Feds mengatakan bahwa Feds akan mengakhiri program stimulus pembelian obligasi sebanyak $600 di bulan Juni seperti yang direncanakan, dan pimpinan Feds, Ben Bernanke mengatakan ia tidak terburu-buru menaikan tingkat suku bunga. Turunnya tingkat suku bunga cenderung memicu harga komoditi bahan bakar, membawa investor mencari aset-aset beresiko dan mengangkat harga.

Kontrak minyak mentah AS menguat di awal perdagangan hari Kamis, mencapai tingginya dalam 2.5 tahun, seiring dollar AS yang masih dalam tekanan Feds yang memberikan untuk tidak melakukan pengetatan moneter.
Kontrak minyak mentah di NYMEX untuk bulan Juni menguat 78 sen ke level $113.55, kenaikan ke tingginya pada level $113.70.
Setelah mendapat dorongan awal dari data persediaan minyak AS yang menunjukkan menipisnya persediaan bahan bakar bensin, pasar minyak mentah melanjutkan penguatan setelah Feds memberikan sinyal untuk tidak terburu-buru menerapkan kebijakan baru guna mendukung pemulihan ekonomi AS seiring badan federasi tersebut memangkas perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi 2011.
Persediaan minyak mentah AS naik lebih dari 6 juta barel minggu lalu bersama naiknya impor, sementara persediaan bahan bakar turun untuk 10 minggunya berturut-turut, ditunjukkan oleh data dari EIA.

(http://dunia-komoditi.blogspot.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun