Selain itu peranan toeri akuntansi juga sangat membantu manajemen perusahaan untuk membuat sebuah perencanaan dan penyusunan anggaran setiap tahunnya. Informasi akuntansi sendiri dibedakan menjadi tiga :
- Dihubungkan dengan objek informasi, misalnya dengan informasi produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan membuat manajemen dapat menetapkan penetapan harga pokok produk yang dibuat.
- Dihubungkan dengan masalah pemilihan alternative, misalnya dimana manajemen perusahaan akan memerlukan informasi akuntansi dan disajikan dalam akuntansi diferensial untuk menetapkan apakah akan menerima atau menolak suatu pesanan khusus.
- Dihubungkan dengan wewenang dan tanggung jawab para manajer dalam mengelola pusat-pusat divisi pertanggungjawabanya masing-masing, maka dalam hal ini informasi akuntansi pertanggung jawaban (responsibility accpunting), yang berguna untuk mengevaluasi kinerja setiap manajer.
Pengguna akuntansi juga bervariasi dari yang hanya sekedar memahami akuntansi sebagai alat hitung menghitung dan sumber informasi dalam pengambilan keputusan sekarang sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama atau Syariah.
Proses penyusunan standar akuntansi yang merupakan peraturan dalam bidang ilmu akuntansi dipengaruhi oleh teori akuntansi. Di Amerika Serikat yang berperan dalam penyusunan standar akuntansi tersebut adalah FASB, SEC, US GAAP,dan AICPA.
Sedangkan dalam merumuskan penerapan toeri akuntansi di Indonesia belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP namun pada beberapa pasal sudah mengikuti IFRS yang bersifat harmonisasi dan saling melengkapi.
Terkait dengan adopsi IFRS di tanah Air, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) telah menerbitkan tiga PSAK yakni PSAK 72 (IFRS 15) tentang Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, PSAK 71 (IFRS 9) tentang Instrumen Keuangan, dan PSAK 73 (IFRS) tentang Sewa. Ketiganya akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2020.Â
Di Indonesia, IFRS secara penggabungan diterapkan dengan bertahap ke dalam Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (SAK). Tujuannya ini agar laporan keuangan perusahaan di Indonesia sesuai dengan standar kualitas internasional dan dapat dibandingkan dengan perusahaan global didunia.
SAK atau Standar Akuntansi Keuangan merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1995 untuk menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan mengkombinasikan basis prinsip dan basis aturan sedangkan IFRS berbasis prinsip saja. IFRS menyajikan perbandingan nilai wajar dengan historis.
Dari keseluruhan penjabaran diatas dapat disumpulkan bahwa peranan teori akuntansi merupakan bagian terpenting dalam praktek-praktek akuntansi, pemahaman dan penyusunan standar laporan keuangan. Di Indonesia PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuanga dirumuskan sebagai suatu kerangka acuan praktek akuntansi yang berisi peraturan mengenai pencatatan, penyusunan, perlakuan dan penyajian laporan keuangan saat ini yang disusun oleh Lembaga keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan didasarkan pada penyesuaian dengan kondisi yang sedang berlangsung untuk menghadapi perekonomian global.
Peran teori akuntansi menjadi landasan untuk memecahkan masalah akuntansi secara etis dan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu dengan menerapkan teori akuntansi membantu manajer dapat menyusun suatu perencanaan dan pelaporan keuangan dengan baik sesuai dengan ketentuan dan kaidah yang berlaku untuk mencapai tujuan tertentu dan mengambil keputusan yang tepat.Â
Sumber :
Suwardjono. (2006). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE.Â