Mohon tunggu...
Clara Cresintia
Clara Cresintia Mohon Tunggu... Mahasiswa - be your self

onther life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika atau Rating, Manakah yang Lebih Penting?

16 April 2021   03:21 Diperbarui: 16 April 2021   03:38 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Clara Cresintia

 (Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

Televisi merupakan media yang paling banyak digunakan oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Televisi sudah menjadi konsumsi primer bagi sebagian besar masyarakat, karena program yang disajikan dalam televisi sangat beragam adanya seperti berita, sinetron, FTV, hiburan dan acara talk show. 

Akan tetapi perkembangan dunia televisi sekarang sedikit mengalami beberapa permasalahan. Persaingan dalam mengelolah televisi untuk menarik perhatian dari masyarakat membuat pengolala televisi lebih kreatif dan inovatif dan lebih mementingkan rating dan selera pasar di lapangan. Sehingga kurang memerhatikan isi kelayakan siaran yang akan ditayangkan. Hal tersebut diperkuat dengan adanya beberapa program televisi yang mendapat teguran tertulis dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Morisan dalam buku nya yang berjudul Manajemen Media Penyiaran (2008) menyatakan bahwa stasiun televisi untuk menaikan peringkat rating dalam jumlah penonton dapat membuat stasiun televisi cendrung mengabaikan kode etik yang ada. Sebagai contoh sekarang sebagian besar program televisi seperti acara talk show yang hanya mengundang bintang tamu yang viral dari media sosial yang membahas seperti permasalahan keluarga, perceraian, percintaan, perselingkuhan dan masalah yang tidak seharusnya ditampilkan dipublik dan dijadikan  konsumsi masyarakat.

Seperti tayangan yang disiarkan oleh Rumpi No Secret pada tanggal 13 April 2021, yang menampilkan foto Nisa Sabyan yang sedang menghadiri acara pernikahan saudaranya. Dikarenakan setelah gosip perselingkuhannya dengan Ayus yang masih mengawang, belum menemukan kejelasan dan belum ada klarifikasi langsung dari Nisa Sabyan sendiri.  

Kemudian setelah beberapa lama hilang dari sosial media Nisa Sabyan merepost foto insta story nya yang sedang menghadiri pernikahan saudaranya, hal  tersebut dikaitkan oleh netizen dengan adanya rumror yang yang menggosipkan bahwa Nisa Sabyan sedang hamil. Dengan muncul insta story di instgaram pribadinya Nisa Sabyan menuai komentar dan tanda tanya oleh para netizen dan terfokus pada perut Nisa Sabyan. Kemudian host dari Rumpi No Secret tersebut membacakan satu persatu komentar yang dituliskan netizen dikolom komentar, dilayar yang ditampilkan sambil memberikan komentar. Dengan adanya hal tersebut dapat menggiring opini publik tentang rumor yang beredar.

Maka dari itu hal tersebut telah melanggar UU tentang Penyiaran dalam Pasal 36 ayat 4 bagian a yang bersisi, isi siaran dilarang yang bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong. Serta dalam Pasal 36 ayat 6 yang berisi tentang isi siaran dilarang memperolokan, merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilai nilai agama, martabat manusia Indonesia atau merusak hubungan internasional.

Dengan label klasifikasi R (remaja) yang ada pada Rumpi No Secret semestinya harus tunduk pada ketentuan tentang penggolongan program siaran berdasarkan usia dan tingkat kedewasaan khalayak di setiap acara. Karena program ini diklasifikasi R maka konten-konten yang menyangkut persoalan pribadi yang tidak memberikan nilai edukasi serta manfaat bagi remaja seharusnya tidak perlu ada atau disiarkan. Remaja yang dalam masa pertumbuhan, baik secara fisik dan psikologis, mestinya disuguhkan konten-konten yang penuh nilai dan edukasi.

Dengan demikian pihak stasiun televisi harus lebih selektif dalam penayangan dan dapat memberikan tayangan yang lebih edukatif agar selera budaya yang ada di Indonesia tidak hanya berputar tentang gosip - gosip saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun