4.Moral Force (Gerakan Moral)
Siswa yang memantau stabilitas lingkungan masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga moral. Apabila di lingkungan sekitar terdapat hal-hal yang menyimpang dari norma yang ada, maka siswa harus berubah dan beradaptasi kembali sesuai dengan harapan. Mahasiswa itu sendiri harus memiliki akhlak yang baik untuk menjadi teladan bagi masyarakat, dan mereka juga harus mampu memperbaiki ketika moral masyarakat sangat buruk, baik melalui kritik diplomasi maupun melalui tindakan.
5.Guardian of Value (Penjaga nilai-nilai)
Siswa sebagai “Guardian of Value” berarti penjaga nilai. Menurut fakta bahwa siswa bertindak sebagai penjaga nilai, nilai-nilai tersebut tidak negatif tetapi positif. Misi perguruan tinggi adalah membentuk sarjana, yang pada gilirannya menjadi fungsi mahasiswa itu sendiri. Seorang akademisi sendiri memiliki dua karakteristik yaitu rasa krisis dan pengembangan diri yang berkelanjutan.
Akademisi harus memiliki sense of crisis, yakni peka dan kritis terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya saat ini. Ia tumbuh dengan sendirinya jika siswa mengikuti hakikat ilmu yang selalu mencari alasan-alasan ilmiah. Berpegang pada sifat pengetahuan ini, siswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang muncul dan, di samping itu, menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
Mahasiswa dapat berperan sebagai penasehat politik dalam hubungannya dengan pemerintah, yaitu, memantau dan mendiskusikan semua keputusan dan keputusan yang dibuat sebelumnya. Mahasiswa juga dapat berperan sebagai komunikator keinginan masyarakat dalam interaksi sosial dengan masyarakat, dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat, yang diharapkan mampu menyampaikan realitas masyarakat bersama solusi ilmiah dan bertanggung jawab menjawab berbagai pertanyaan. masalah dalam masyarakat.
Dalam hubungan antara pemerintah dan masyarakat, mahasiswa dapat menjadi corong pemerintah. Mahasiswa diharapkan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan berbagai kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah seringkali mengandung banyak kesalahpahaman publik, sehingga tugas mahasiswa untuk “menerjemahkan” maksud dan tujuan dari kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dipahami oleh publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H