Mohon tunggu...
Clara KumalaSinta
Clara KumalaSinta Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Always be kind

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mitos si Mesin

18 September 2019   22:49 Diperbarui: 18 September 2019   22:57 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada awalnya teknologi bertujuan untuk menguasai kekuatan alam, lalu beralih tujuan untuk mengalahkan alam. Kita tidak akan dapat mengeri peran yang telah dimainkan oleh teknik dalam proses perkembangan manusia, tanpa dibantu oleh pandangan mendalam mengenai kodrat manusia. Angkatan dahulu keliru mengaitkan cara kemajuan mekanis seolah-olah kekuasaan mesin merupakan alat satu-satunya bagi penyelamatan manusia. Karena keadaan kita yang terlalu terikat pada mesin-mesin dewasa ini, yang sebagian disebabkan oleh salah taksir secara radikal tentang seluruh perkembangan manusia. Maka langkah pertama ke arah pemulihan keseimbangan kita harus dimulai dari penyorotan tahap utama pemunculan manusia, mulai dari mula pertamanya dan kelanjutannya tahap-tahap berikutnya.

Bukanlah ketrampilan (seperti pembuatan alat purba) yang digunakan sebagai pengukur kecerdasan. Melainkan, oleh lambang-lambbang linguistis, desain-desain estetika, serta pengetahuan yang diperoleh melalui masyarakat. Pada titik inilah akal pikiran manusialah yang mengakibatkan perbedaan yang berarti, dan bukan dari tangannya. Yang khusus dan secara unik merupakan ciri manusia adalah kemampuan manusia untuk menggabungkan sejumlah besar kecenderungan hewan menjadi kesatuan kebudayaan yang menonjol, yaitu suatu kepribadian manusia. Berkat akal pikirannya yang luar biasa berkembang dan yang senaniasa aktif, manusia mempunyai persediaan tenaga yang jauh lebih besar daripada yang diperlukannya untuk bertahan hidup pada taraf hewan belaka. Disini pekerjaan budaya terpaksa lebih diutamakan daripada pekerjaan tangan.

Lalu, evolusi bahasa, yaitu puncak dari bentuk-bentuk lebih mendasar yang dimiliki manusia untuk menyatakan dan menyampaikan pemikiran adalah paling penting bagi pengembangan manusa selanjutnya. Hubungan erat antara berbagai organ-organ jasmani manusia yang diperlukan untuk menghasilkan pembicaraan secara lisan merupakan kemajuan yang jauh lebih menyolok. Penulis berpendapat, bahwa manusia di atas segala-galanya merupakan hewan pencipta pemikiran, penguasa diri, serta perencana diri dan tempat utama berpusatnya seluruh kegiatannya adalah terutama organismenya sendiri.

Jadi, mula-mula teknik secara luas berpusat pada kehidupan, bukan pada pekerjaan atau pada kekuasaan. Berbagai kepentingan serta sasaran-sasaran manusia, kebutuhan organis, mengekang peluapan dari komponen-komponen manapun. Fakta menyolok mengenai tranformasi secara teknis itu ialah, bahwa transformasi tersebut bukan akibat-akibat dari penemuan-penemuan mekanis, melainkan dari organisasi sosial jenis baru yang radikal, yakni hasil mitos, magis, religi serta ilmu astronomi yang sedang menghadapi saat kelahirannya. Walaupun bagian terbesar dari rekan-rekan sezaman kita masih memandang teknik-teknik modern tidak saja sebagai titik puncak dalam perkembangan intelektual manusia, melainkan sebagai gejala yang sama sekali baru juga.

Yang pertama ialah, bahwa para pembuat mesin tersebut mendapat kekuasaan dan kewibawaan dari sumber surga. Ordo kosmos merupakan dasar bagi ordo manusia yang baru ini. Ketepatan ukuran, sistem mekanis abstrak, keteraturan yang meyakinkan dari yang peneliti sebut "mesin-agung" berasal dari pengamatan-pengamatan atronomi dan kalkulasi ilmiah.

Hal kedua ialah bahwa kekurangan-kekurangan sosial yang besar dari mesin manusia sebagian diganti oleh hasil-hasil hebat dalam bidang pengendalian banjir dan produksi gandum, yang meletakkan dasar bagi hasil-hasil lebih gemilang bidang kebudayaan manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun