Mohon tunggu...
Clara K
Clara K Mohon Tunggu... Musisi - SDHLC

Waktu terus berjalan, tanpa henti. Begitu pula saya, tenggelam dalam imaginasi yang tak terbatas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Urgensi Nasionalisme bagi Bangsa

5 Desember 2023   12:20 Diperbarui: 5 Desember 2023   12:31 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya." - Ir. Soekarno

Tahun 1945 merupakan tahun yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia, dimana kita menyatakan kemerdekaan sebagai tanda bahwa kita telah lepas dari tangan penjajah. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kemerdekaan ini tidak diraih dengan mudah. 

Banyak tokoh yang sudah berjuang dengan keras selama bertahun-tahun lamanya dan sampai ke titik pertumpahan darah terjadi. Oleh sebab itu sebagai bentuk penghargaan, kita selalu merayakan hari kemerdekaan Indonesia dan mengheningkan cipta saat upacara dilaksanakan.


Salah satu faktor bangsa Indonesia dapat meraih kemerdekaannya adalah dengan memiliki sikap nasionalisme pada masa pergerakan nasional. Sebelumnya, bangsa Indonesia terpecah-pecah dan hanya mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama (bentuk kerajaan) 

Kata nasionalisme sendiri berasal dari kata bahasa Inggris yaitu nation yang berarti bangsa. Sementara secara istilah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme diartikan sebagai paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.

Dengan adanya paham nasionalisme ini, mata para pemuda kala itu terbuka dan menciptakan kesadaran bahwa kita perlu bersama sebagai bangsa yang satu. Sehingga memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan bersama demi negara. 


Namun, dalam masa ini sangat susah untuk memupuk rasa nasionalisme pada para pemuda. Terutama di Indonesia. Ada berbagai tantangan dan kesulitan yang dihadapi. Pertama, perbedaan era. Di masa kini, kita tidak perlu lagi untuk berjuang demi kemerdekaan. Membebaskan bangsa dari neraka yang dijalani tiap hari karena perbudakan dan penjajahan oleh negara lain. 

Ya karena kita sudah merdeka, tidak akan ada rasa takut untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Ataupun menyuarakan pendapatnya karena tidak akan ada yang menghukum.

Terlebih lagi, pasti sebagian besar dari kita bahkan belum lahir saat para pahlawan berjuang demi kemerdekaan. Kita tidak secara real ada saat mereka meneteskan tumpah darah. Kita tidak secara nyata merasakan transisi dari penjajahan ke kemerdekaan. Oleh karena itu, ada kecenderungan kita menganggap sepele perjuangan pahlawan dan tidak memiliki sikap nasionalisme. 


Selain itu, rasa nasionalisme sulit terpupuk karena pandangan yang buruk terhadap negara di masa kini. Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun semakin pesat. Persebaran berita semakin mudah. 

Semakin kesini malah banyak berita yang membeberkan anggota parlemen, pemerintahan, anggota lembaga eksekutif, legislatif, ataupun yudikatif dengan konotasi negatif seperti korupsi dan kasus tertentu yang ditunda sehingga masyarakat terutama pelajar tidak percaya lagi pada pemerintah. 


Lalu, belum lagi netizen atau masyarakat yang suka bertengkar di media sosial dan menggiring opini. Dimana pendapat dan hal yang mereka sampaikan belum tentu benar. Contohnya seperti, 

wah di zaman dulu ternyata pahlawan ini berlaku sedemikian rupa loh, tidak seperti yang kita duga bla bla bla

Mengingat usia pelajar yang tergolong muda, mereka akan cenderung terpengaruh dan tidak mencintai negara dan bangsanya sendiri. Mengkritisi itu bagus namun malah ada yang berancang-ancang untuk meninggalkan negaranya sendiri ketika dewasa.


Padahal sangat penting bagi masyarakat, terutama di kalangan pelajar untuk menerapkan gagasan dan memiliki sikap nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari. Dengan diterapkannya nasionalisme, kita tidak akan gusar ketika suatu masalah menimpa bangsa dan negara. 

Alih-alih, kita akan bersatu dan melawan bersama masalah tersebut. Sebaliknya, kita akan terpecah belah kalau tidak memiliki sikap nasionalisme dan menerapkan gagasannya dalam kehidupan sehari-hari karena pendirian yang kurang. 


Sebagai pelajar, kita dapat belajar dengan giat ketika sedang jam sekolah. Ketika kita belajar dengan giat, kelak kita mendapatkan ilmu yang berharga bagi masa depan. Selain itu, kita harus menghargai sesama kita meskipun memiliki perbedaan SARA. 

Indonesia merupakan negara yang sangat beragam. Penting untuk menghargai satu sama lain. 

Ketika melihat permasalahan, pernyataan ataupun hal janggal yang terdapat di bangsa dan negara kita, perlu diperhatikan dengan seksama. Apakah permasalahan ini terjadi karena ada alasan tertentu? Kita tidak boleh asal demo dan menghakimi sepihak. 

Terakhir, berhati-hati terhadap opini publik dan hoaks yang beredar. 


Penting untuk memupuk rasa nasionalisme pelajar karena mereka lah kunci bagi masa depan bangsa ini.


sumber:

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230926135052-569-1003898/nasionalisme-pengertian-bentuk-ciri-ciri-dan-contoh-sikap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun