Mohon tunggu...
ClaodiaTerryLuanaWN
ClaodiaTerryLuanaWN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Kimia Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Tas dari Sampah Plastik sebagai Upaya Penerapan Tujuan SDGs

11 Desember 2024   23:49 Diperbarui: 17 Desember 2024   07:07 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini ditulis  oleh mahasiswa semester 1 program studi S1 Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang guna memenuhi tugas mata kuliah sains dasar berkelanjutan.

Sampah dan limbah plastik menjadi masalah yang idak bisa diabaikan begitu saja. Masalah ini sudah bukan masalah perseorangan lagi, namun sudah menjadi masalah nasional, bahkan hingga global Menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementrian Perindustrian tahun 2016, jumlah timbunan sampah di Indonesia sudah mencapai 65,2 juta ton pertahun dan berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia diperkirakan akan terus meningkat setiap tahun. Tahun 2025 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 284.829.000 orang atau bertambah 23.713.544 jiwa dari tahun 2016. Jika diasumsikan jumlah sampah yang dihasilkan per tahun adalah sama maka jumlah sampah yang akan bertambah adalah sebesar 5.928.386 ton.

Dapatkah kita bayangkan sebanyak apa sampah tersebut jika dikumpulkan didalam satu tempat? Pasti tumpukan sampah tersebut akan menjulang tinggi bak gunung yang tinggi. Lantas, apakah kita harus diam saja melihat hal tersebut? Apa yang harus kita lakukan?

Kita sebagai makhluk yang menjadi penyumbang sampah plastik terbesar di dunia harus juga memikirkan solusi untuk masalah yang kita ciptakan sendiri. Hal itu sejalan dengan salah satu dari 17 tujuan Suistainable Development Goals (SDGs), lebih tepatnya tujuan SDGs nomor 12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Salah satu contohnya adalah dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi suatu barang yang fungsional dan bernilai jual tinggi misalnya dengan mengolah sampah tersebut menjadi tas, pouch, dll.

Tas dari limbah plastik (sumber : dokumentasi pribadi)
Tas dari limbah plastik (sumber : dokumentasi pribadi)

Mengolah sampah menjadi barang yang mempunyai nilai jual seperti tas juga memerlukan beberapa langkah. Namun tenang saja, anda tak perlu suatu keahlian khusus melainkan hanya perlu berlatih untuk mengasah keterampilan kita. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

  • Sampah snack
  • Benang
  • Jarum jahit
  • Resleting
  • Klip magnet
  • Detergen
  • Kardus

Adapun langkah-langkah membuatnya adalah :

Langkah-langkah pembuatan (sumber : dokumentasi pribadi)
Langkah-langkah pembuatan (sumber : dokumentasi pribadi)
  • Kumpulkan sampah snack sebanyak mungkin
  • Cuci sampah snack dengan detergen, hingga bersih dan tidak terasa berminyak, kemudian keringkan
  • Buat pola 11x5 cm di kardus kemudian potong, kardus ini akan digunakan sebagai cetakan saat memotong plastik
  • Potong semua plastik yang sudah dikumpulkan seukuran dengan cetakan kardus
  • Setelah semua plastik dipotong, lipat plastik menjadi 2 bagian, kemudian buka lipatan dan lipat lagi menjadi 4 bagian, setelah menjadi pola panjang, lipat menjadi 4 bagian, lakukan pada semua plastik yang di potong tadi
  • Masukkan dua ujung lipatan ke lipatan lain hingga membentuk anyaman
  • Rangkai terus hingga membentuk sebuah tas, kemudian pasang klip magnet dan resleting pada tas
  • Finishing
  • Periksa kembali hasil jahitan dan kekuatan tas. Pastikan tas sudah kokoh, beri tambahan aksesoris dan siap untuk digunakan

Hal yang kita lakukan mungkin tak seberapa untuk penanggulangan sampah plastik di negara kita. Namun, dengan langkah kecil yang kita lakukan saat ini dan jika kita lakukan dengan konsisten maka akan menimbulkan dampak positif bagi pengurangan limbah plastik di sekitar kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun