Singa adalah hewan mamalia karnivora yang termasuk dalam keluarga kucing besar (Felidae). Mereka dikenal sebagai "raja hutan" karena perannya sebagai predator puncak dalam ekosistem. Singa jantan mudah dikenali dengan surainya yang lebat, yang memberikan kesan dominan dan kekuatan.Singa merupakan objek observasi yang menarik karena beberapa alasan. Pertama, perannya sebagai predator puncak menjadikan mereka kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Kedua, perilaku sosial mereka yang kompleks, termasuk hidup dalam kelompok keluarga yang disebut "kawanan", memberikan kesempatan untuk mempelajari dinamika sosial hewan. Ketiga, karakteristik fisik mereka yang unik, seperti surai pada jantan dan kemampuan berburu secara kooperatif, membuat mereka menjadi subjek penelitian yang menarik.
Singa  atau dalam nama ilmiahnya Panthera leo adalah seekor hewan dari keluarga felidae atau jenis kucing. Singa merupakan hewan yang hidup dalam kelompok. Biasanya terdiri dari seekor jantan dan banyak betina. Kelompok ini lantas menjaga daerah kekuasaannya. Berat Singa jantan 150 kg-250kg. kalau singa betina beratnya 120-185 kg. Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Tetapi jika dipelihara bisa sampai 20 tahun lebih.Singa betina jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu bersikap menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya.
 Singa memiliki tubuh yang berotot dan kuat, dengan dada yang dalam, kepala bulat pendek, telinga bulat, dan jambul berbulu di ujung ekornya. Singa jantan dewasa memiliki panjang kepala hingga tubuh sekitar 184-208 cm, sedangkan betina lebih kecil, dengan panjang sekitar 150-175 cm. Singa jantan memiliki berat sekitar 170 hingga 230 kg, sedangkan betina memiliki berat sekitar 110 hingga 150 kg. Warna bulu singa bervariasi, dari cokelat keemasan hingga cokelat kemerahan, dengan bagian bawah tubuh yang lebih pucat. Ciri khas fisik yang paling menonjol pada singa jantan adalah surainya yang lebat, yang tumbuh mulai dari leher hingga bahu. Surai ini berfungsi sebagai tanda dominasi dan menarik perhatian betina
Singa memiliki gigi taring yang tajam dan kuat, yang digunakan untuk merobek daging mangsanya. Mereka juga memiliki cakar yang dapat ditarik masuk, yang membantu mereka dalam berburu dan mempertahankan diri. Cakar singa sangat tajam dan kuat, dan dapat digunakan untuk mencengkeram mangsa atau untuk menghancurkan tulang.Struktur tulang, otot, sistem pencernaan, sistem pernafasan, dan sistem reproduksi.
Perilaku: Pola hidup, kebiasaan makan, cara berburu, interaksi sosial dalam kelompok, cara berkomunikasi (melalui suara, gestur, atau bau), dan perilaku reproduksi.Habitat: Jenis lingkungan tempat singa hidup, seperti padang rumput, sabana, atau hutan terbuka, serta faktor-faktor yang memengaruhi habitatnya.Ekologi: Peran singa dalam ekosistem, hubungan dengan spesies lain, dan dampaknya terhadap keseimbangan ekosistem. Anatomi dan Fisiologi SingaSinga memiliki struktur tubuh yang kuat dan adaptif untuk perannya sebagai predator puncak.
Struktur Tulang: Kerangka singa terdiri dari tulang-tulang yang kuat dan kokoh, yang memberikan dukungan dan perlindungan bagi organ-organ vital. Tulang belakang yang fleksibel memungkinkan mereka untuk berlari cepat dan melompat dengan mudah. Otot: Singa memiliki otot-otot yang kuat, terutama di kaki dan rahang, yang memungkinkan mereka untuk berlari cepat, melompat tinggi, dan menggigit dengan kekuatan yang luar biasa. Sistem Pencernaan: Sistem pencernaan singa dirancang untuk mencerna daging. Mereka memiliki gigi taring yang tajam untuk merobek daging dan gigi geraham yang kuat untuk mengunyahnya. Sistem pencernaan mereka relatif pendek, yang memungkinkan makanan untuk melewati tubuh dengan cepat. Sistem Pernapasan: Singa memiliki paru-paru yang besar dan kuat, yang memungkinkan mereka untuk menghirup udara dalam jumlah besar dan berlari cepat untuk waktu yang lama.
Sistem Reproduksi: Singa jantan memiliki testis yang terletak di dalam skrotum, dan betina memiliki ovarium dan rahim. Singa betina biasanya melahirkan satu hingga empat anak dalam satu kelahiran.Perilaku Singa Singa adalah hewan sosial yang hidup dalam kelompok keluarga yang disebut "kawanan". Pola Hidup: Singa adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka paling aktif di malam hari. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk beristirahat, bersosialisasi, dan berburu. Kebiasaan Makan: Singa adalah karnivora dan mangsanya meliputi zebra, antelop, wildebeest, dan bahkan gajah muda. Â Mereka berburu secara kooperatif, dengan betina biasanya memimpin perburuan.
Cara Berburu: Singa menggunakan strategi yang berbeda untuk berburu, termasuk mengejar mangsa, menyergap, dan menjebak mangsa di tempat-tempat yang sempit. interaksi Sosial: Singa hidup dalam kawanan yang terdiri dari beberapa betina yang berhubungan, anak-anak mereka, dan satu atau dua singa jantan dewasa. Jantan dewasa bertanggung jawab untuk melindungi kawanan dan wilayah mereka. Cara Berkomunikasi: Singa berkomunikasi melalui berbagai cara, termasuk suara, gestur, dan bau. Mereka mengeluarkan suara mengaum yang keras dan dalam untuk berkomunikasi dengan anggota kawanan mereka, memperingatkan predator lain, atau menandai wilayah mereka.
Perilaku Reproduksi: Singa betina biasanya kawin selama musim kawin, yang berlangsung selama beberapa minggu. Â Kehamilan berlangsung selama sekitar 100-110 hari. Habitat Singa Singa ditemukan di berbagai habitat di Afrika, termasuk padang rumput, sabana, dan hutan terbuka. [4] Mereka lebih menyukai daerah dengan vegetasi yang jarang, yang memungkinkan mereka untuk melihat mangsa dengan mudah.
Deskripsi Manfaat