Mohon tunggu...
Clachieka Wilovia Defarensha
Clachieka Wilovia Defarensha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Saya bermimpi untuk mengejar impian dengan tekad dan semangat.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pentingnya Menerapkan Etika Komunikasi Massa Era Saat Ini untuk Menanggulangi Penyebaran Berita Hoax

7 Juli 2024   14:32 Diperbarui: 7 Juli 2024   14:50 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : ilustrasi Hoax {Liputan6.com/Abdillah)

Nama : Clachieka Wilovia Defarensha

NIM : 23010400178

Mata Kuliah : Komunikasi Massa 

Dosen Pengampu : Sofia Hasna, S.I.Kom., M.A

Komunikasi massa adalah komunikasi antara seseorang dengan orang lain atau sekelompok orang melalui media massa. Ciri dari proses ini adalah komunikasi massa lebih kompleks dan bersifat sepihak, sehingga dapat dipastikan komunikasi massa ini akan menemui berbagai kendala dari berbagai sisi. Komunikasi massa memegang peranan penting dalam proses perkembangan kehidupan. Di zaman sekarang ini masih banyak sekali orang-orang yang mempertanyakan apakah penting etika komunikasi massa pada era saat ini?. Menurut saya jawabannya ya sangat penting karena ada beberapa alasan yaitu, Membangun Kepercayaan artinya Masyarakat mengandalkan media massa sebagai sumber informasi. Etika yang baik membangun kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas dan objektivitas media massa. Selain bisa membangun kepercayaan media massa juga bisa melindungi publik artinya Informasi yang salah atau menyesatkan dapat merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar. Etika komunikasi massa membantu mencegah penyebaran informasi yang salah dan rumor yang dapat berakibat fatal bagi sebagian banyak orang. Dan yang selanjutnya ialah meningkatkan mutu demokrasi yang dimana demokrasi yang sehat memerlukan informasi yang bebas dan bertanggung jawab. Etika media massa mengisi ruang publik dengan informasi berkualitas dan menumbuhkan partisipasi publik. Di era digital, informasi dapat dengan mudah disebarluaskan melalui berbagai platform online. Sayangnya, kemudahan ini juga membuka peluang penyebaran berita palsu dan misinformasi. Pelaporan palsu dapat menimbulkan konsekuensi yang mematikan dan menimbulkan kepanikan, kesalahpahaman, dan bahkan kecemasan. Oleh karena itu, di era digital, penerapan etika komunikasi massa menjadi semakin penting, terutama dalam memerangi penyebaran berita bohong. Etika komunikasi massa merupakan pedoman bagi individu dan media massa yang mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang akurat, terpercaya, dan berimbang. Pentingnya menerapkan etika dalam komunikasi massa dan meningkatkan literasi digital adalah kunci untuk memerangi berita palsu. Kita perlu jeli dalam memperoleh informasi, mengecek sumber, dan menghindari penyebaran berita yang mudah disalahartikan dan belum tentu benar. 

Kasus tentang penyebaran berita hoax 

Sumber foto : https://desacandirejo-semin.gunungkidulkab.go.id/first/artikel/2475-Hati-hati-Terhadap-Berita-Hoaks
Sumber foto : https://desacandirejo-semin.gunungkidulkab.go.id/first/artikel/2475-Hati-hati-Terhadap-Berita-Hoaks

Salah satu berita hoax yang terjadi di Indonesia ialah tentang Tsunami yang akan melanda Jawa Tengah. Pada bulan Oktober 2018, media sosial di Indonesia digemparkan dengan berita bohong tentang tsunami yang akan melanda Jawa Tengah. Berita ini menyebar dengan cepat dan menimbulkan kepanikan di masyarakat. Banyak orang yang meninggalkan rumah mereka karena takut tsunami, sehingga mengganggu aktivitas dan menimbulkan kerugian ekonomi. Kasus berita bohong tsunami Jawa Tengah ini merupakan contoh nyata bagaimana informasi yang salah dapat berdampak serius. Dalam era digital ini, di mana informasi mudah diakses dan dibagikan, hoaks dapat menyebar dengan cepat dan menjangkau jutaan orang dalam waktu singkat. Kasus hoax tsunami Jawa Tengah ini menjadi pengingat pentingnya literasi media di era digital. Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan, yaitu dengan cara membedakan fakta dan hoaks yang artinya masyarakat harus belajar bagaimana membedakan fakta dan hoaks dengan memeriksa sumber informasi, memperhatikan kredibilitas media, dan mencari informasi dari sumber terpercaya. Yang selanjutnya ialah memverifikasi informasi yang artinya sebelum menyebarkan informasi, masyarakat harus terlebih dahulu memverifikasinya dengan mencari informasi dari sumber yang kredibel. Dan yang terakhir ialah masyarakat harus melaporkannya kepada platform media sosial atau pihak berwenang terkait agar orang yang menyebarkan berita hoax tersebut bisa mendapatkan hukuman yang setimpal pula.

Etika komunikasi massa di era digital bukan hanya pedoman bagi media massa, tetapi juga tanggung jawab bersama. Etika ini menjadi kompas moral dalam menyampaikan informasi yang akurat, terpercaya, dan bertanggung jawab. Kasus hoax tsunami Jawa Tengah tahun 2018 menjadi contoh nyata betapa pelanggaran etika komunikasi massa bisa berakibat fatal dan banyak pihak yang dirugikan atas penyebaran berita hoax tersebut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Berita palsu yang menyebar dengan cepat di media sosial menimbulkan kepanikan dan kegelisahan di masyarakat, menyebabkan banyak orang mengungsi karena takut akan tsunami, mengganggu kehidupan sehari-hari, dan menimbulkan kerugian ekonomi. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa pemberitaan bohong bukanlah persoalan sepele dan dapat mengancam keselamatan dan stabilitas masyarakat. Oleh karena itu, pentingnya penerapan etika dalam komunikasi massa dan peningkatan literasi digital merupakan kunci dalam membangun ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab. Mari kita bersama-sama melawan hoax dan melindungi integritas informasi. Dengan menerapkan etika komunikasi massa dan bersikap kritis saat menerima informasi, kita dapat menciptakan ruang publik yang bermanfaat dan membantu membangun masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun