Teruntuk Engkau yang Menggelisahkan Hati
Sunguh aku iri dengan hatiku
Ikhlas menyuarakan segala rasa
yang terkurung dalam kebisuan
Riuh gemuruh rasa menyesakkan dada
Dan tetaplah biasnya merangkul bibir agar tak bersuara
Gerutu ego mencekam
Hingga letih diri ini terus berdiam
Memelihara hati,
Mengasah harapan yang bersemayam
Sungguh, aku ingin berlalu
Meninggalkan hati yang merintih manja
Menapaki lantai bumi,
tanpa hatiku, yang mendesak samarnya realita mimpi
Namun, tetaplah aku dalam pelukan ego diri
Menemani ketakberdayaanku
Dan jadilah kegelisahan;
Mahkota hati
Barru, 20 Mei 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H