Sebenarnya ini sudah saya ketahui sejak beberapa tahun lalu bahwa setiap plat mobil (nomor polisi) mobil dinas pejabat di sebuah daerah selalu memiliki 2 buah, satu berwarna dasar merah dan satu lagi berwarna dasar hitam. Entah apa maksudnya saya tidak paham. Yang jelas saat ini fenomena ini semakin marak dimana-mana.
Awalnya saya ketahui saat masih tinggal di Kota Solo dulu. Saya melihat mobil dinas Walikota Solo pada saat itu tahun 2005 di sebuah acara resmi kenegaraan ber-plat merah (AD 1 A) di kesempatan lain mobil yang sama berganti plat menjadi berwarna dasar hitam. Nomornya saya lupa tapi belakang angka berkode ZA (AD xxxx ZA). Saat itu saya masih biasa-biasa saja, tanpa prasangka. Namun ketika saat ini saya semakin sering menjumpai mobil mewah dengan kode belakang dengan huruf Z dan selalu berkepala 7 (misal AD 7xxx ZB; AD 7xxx ZT; AA 7xxx ZB) ditambah lagi ketika setahun lalu sering wira-wiri ke gedung dewan di Kab. Magelang selalu melihat Ketua DPRD mengendarai mobil yang sama dengan nopol berbeda warna maka semakin penasaran saja sebenarnya ada apa dengan fenomena ini?
Bahkan hampir setiap daerah dapat dipastikan ada fenomena ini. Kawan saya di Semarang juga bilang bahwa mobil sedan tetangganya yang seorang pejabat Pemkot Semarang juga kadang-kadang ber-plat hitam (H xxxx ZA) dan kadang berganti warna menjadi merah (H x A). Namun saya tidak bisa mengendus fenomena ini di luar Jawa Tengah karena pengkodean yang berbeda. Kata seorang kawan di Batavia berkode NK (B xxxx NK).
Namun yang pasti fenomena ini menurut saya meresahkan dan membodohi masyarakat awam. Bahwa mobil dinas itu diberikan nopol khusus untuk diketahui oleh masyarakat bahwa itu pejabat negara dan mobilnya dibeli dengan uang rakyat. Jadi rakyat berhak tahu bahwa itu dibeli dengan uang rakyat, bukannya justru ditutup dan disembunyikan agar tidak ketahuan rakyat. Sungguh ironis pejabat negeri ini jaman sekarang. Seandainya, pejabatnya seperti Bung Hatta, maka mungkin bisa makmur negeri ini.
..::Tulisan ini pernah saya tulis di blog saya::..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H