Mohon tunggu...
Rusdiana
Rusdiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger

Seorang yang punya blog di www.ciungtips.com dan suka mengikuti perkembangan tekhnologi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Burung Pipit Pun Dipelihara Oleh-Nya

28 April 2013   20:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:27 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia memang terkadang ada di masa-masa yang sangat sulit, bahkan untuk sekedar bernafas saja rasa-rasa nya sangat sulit,sesak. Dan saat ini saya merasakan hal tersebut, merasa jatuh dan entah merasa kehilangan kemampuan berfikir secara jernih. Namun disaat saya browsing,menemukan sebuah artikel motivasi yang cukup membuat saya sedikit merenung tentang arti hidup ini,
Saya share ya kisah nya:

Burung Pipit Pun di Pelihara Oleh-Nya

Manusia, tak pernah ada rasa lelah untuk mengeluh, merasa kurang, dan tidak beruntung. Bagaimana dengan Anda?
Banyak yang bilang, 'rumput tetangga selalu lebih hijau'. Lantas kemudian, manusia mencoba agar rumput sendiri tak kalah hijaunya. Pupuk tetanggapun dicuri, dilemparkan ulat dan serangga pemakan rumput, bahkan kalau bisa matahari tak boleh muncul di atas rumput tetangga. Segala dihalalkan, deh!

Yang jadi pertanyaan adalah, kenapa? Kenapa kita tak pernah puas? Kenapa kita tak cukup bersyukur dengan keadaan yang ada saat ini?

TAKUT. Takut adalah alasan mengapa seseorang menjadi tidak mudah puas, tidak cukup bersyukur, dan menginginkan barang kepunyaan orang lain.
Apa yang ditakutkan?
TAKUT. Takut bahwa Tuhan melupakannya dan tidak memberikannya rejeki lagi.
Mengapa bisa takut?
TAKUT. Takut karena imannya sedang goyah. Imannya tak lagi kuat.

Padahal, bila kita melihat ke jalan yang panas, penuh debu dan tak ada intan permata, di sana burung pipit tertawa riang, menyanyi penuh syukur dan pujian. Mereka tak mati karena kelaparan. Mereka tak mati karena tak punya mobil atau rumah mewah.
Mereka juga tak mati karena tak mampu membeli Chanel atau Luis Vuitton. Jadi mengapa kita harus merasa takut?

Jika burung pipit saja masih dikasihi Tuhan,apalagi kita manusia,
makhluk yang paling dicintai oleh-NYA. Cukupkah nasehat si burung pipit ini membuat kita kembali dekat dan percaya kepada-NYA?
Mari bersyukur untuk segenap berkah yang diberikan kepada kita :)

SUMBER: www.senjatemaram.asia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun