SRAGEN (02/02) Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue. DBD adalah penyakit yang cenderung meningkat selama musim hujan. Sebab, pada musim hujan ada banyak bermunculan genangan air tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue.
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya DBD adalah dengan melakukan pengurasan tempat penampungan air. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dapat dilakukan dengan 3M Plus. 3M terdiri dari menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang yang memiliki potensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Sedangkan 'Plus'-nya adalah seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian.
Di wilayah RT. 12 dan RT. 13 Dukuh Platuk, PSN jarang dilakukan. Akibatnya, sudah ditemukan kasus DBD di daerah ini. PSN yang jarang ini membuat warga malas untuk menguras tempat penampungan airnya, karena beranggapan tidak akan dicek oleh kader kesehatan. Padahal, perilaku tersebut akan membawa masalah baru bagi kesehatan, yaitu menjadi tempat perkembangbiakan jentik yang dapat menyebabkan DBD. Namun, juga ada beberapa warga yang memelihara ikan di dalam tempat penampungan air untuk mencegah pertumbuhan jentik.
Karena permasalahan tersebut, mahasiswa KKN merasa perlu untuk melakukan pemberian solusi berupa kegiatan PSN di rumah-rumah yang termasuk dalam RT. 12 dan RT. 13 Dukuh Platuk. Mahasiswa KKN juga membagikan Buku Panduan dan Laporan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) kepada warga. Buku ini berisi pengertian DBD, ciri dan fisik nyamuk, tanda dan gejala DBD, pencegahan DBD, pertolongan pertama DBD, serta lembar laporan hasil pemeriksaan jentik yang dapat digunakan saat PSN.
Kegiatan dilakukan selama 2 hari, pada 2-3 Februari 2022, dilakukan di total 30 rumah yang berada di RT. 12 dan RT. 13 Dukuh Platuk. PSN dimulai dengan mengecek keberadaan jentik di dalam tempat penampungan air. Apabila terdapat jentik, maka diedukasi agar senantiasa mengurasnya secara rutin. Kemudian dibagikan Buku Pedoman, dan dijelaskan isinya.
Program ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi warga sekitar RT. 12 dan RT. 13 Dukuh Platuk. Warga jadi lebih sadar akan pentingnya menguras tempat penampungan air, dan menjaga lingkungan agar terbebas dari segala bentuk marabahaya dan penyakit.
Penulis: Citta Zahra Primalia -- Kesehatan Masyarakat 2018
DPL: Muhyidin, S.Ag., M.Ag., MH.
Lokasi: Desa Peleman, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H