Mohon tunggu...
Citta Santi
Citta Santi Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswi Bandung

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ayutthaya, Pesona Unik Thailand

8 November 2015   14:50 Diperbarui: 8 November 2015   14:51 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pernah ke Ayutthaya belum? 

Biasanya wisatawan Indonesia tertarik pergi ke Thailand untuk wisata belanja di Bangkok. Yap, barang-barang yang dijual cenderung terjangkau dan kadang bisa lebih murah dari pasar-pasar di Indonesia, khususnya baju-baju wanita. Pernahkah mendengar tentang Ayutthaya? Kota ini dulunya ibukota Thailand yang sampai sekarang masih kental akan suasana khas Thailand, yaitu banyaknya candi-candi. Di sini suasananya berbeda sekali dengan ibukota Bangkok yang sudah metropolitan. Ayutthaya menyuguhkan suasana alam yang asri, sedikitnya kendaraan, dan candi-candi yang memukau.

 

Bagaimana caranya ke Ayutthaya?

Perjalanan saya mulai dari stasiun KA Hua Lampong Bangkok menuju Ayutthaya dengan biaya BHT 20 atau sekitar IDR 8000  (Agustus 2015) untuk KA kelas ekonomi. Perlu diketahui,  suhu di Ayutthaya lebih panas dari Bangkok maka jangan lupa memakai tabir surya, membawa topi, dan memakai pakaian tipis. Setelah dua jam di atas kereta, sampailah di Ayutthaya dan langsung menyewa tuktuk untuk berkeliling kota. Terdapat tuktuk, sepeda, motor yang ditawarkan penduduk untuk berkeliling kota. Namun jika bersama rombongan disarankan memakai tuktuk karena mengangkut orang yang lebih banyak, lebih cepat, dan dijamin tidak akan tersesat karena ada supirnya yang siap membawa kita pergi ke tempat wisata paling favorit.

 

Beberapa tips...

Sebelum pergi berkelana menuju candi-candi, tanyakan terlebih dahulu apakah candi tersebut memiliki tiket masuk atau tidak. Karena ada beberapa wisatawan yang terbebani dengan tiket masuk sehingga memilih untuk pergi ke candi yang tidak dipungut biaya masuk. Memang candi-candi yang terkenal menjadi objek wisata pasti memungut tiket masuk, namun ada juga yang gratis dan tidak kalah elok. 

Walaupun disini kental akan candi-candi yang berlatar belakang agama Buddha, namun ada perkampungan lokal dekat stasiun yang penduduknya mayoritas muslim, bahkan ada Masjid juga. Jadi jikalau mau sholat, bisa bilang ke supirnya untuk pergi ke Masjid tersebut dan jangan lupa membeli makan siang halal yang dijual penduduk muslim di sekitar Masjid karena sulit menemukan makanan halal di Ayutthaya. 

 Kereta terakhir dari Ayutthaya menuju Bangkok datang sekitar jam 17.00. Jadi aturlah waktu berkeliling di Ayutthaya agar tidak ketinggalan kereta. Kereta menuju Bangkok cenderung lebih ramai penumpangnya, jadi segera cari tempat duduk agar kaki tidak pegal berdiri selama dua jam perjalanan(kelas ekonomi).

Foto lainnya di cittacittaku.blogspot.co.id

 Pengalaman seharian di Ayutthaya ini sangatlah berkesan karena suasana pedesaan yang didapat, kuliner yang disantap, arsitektur candi yang memukau, dan pemandangan hijau yang indah hanya dapat dirasakan di Ayutthaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun