Mohon tunggu...
Citra Widya
Citra Widya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perkembangan Kognitif pada Anak Menurut Teori Vygotsky

14 Maret 2019   11:13 Diperbarui: 14 Maret 2019   11:40 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lev semyonovich Vygotsky atau yang lebih dikenal dengan Vygotsky adalah seorang psikolog yang dikenal dengan konstribusinya dalam teori perkembang anak, dia lahir di Rusia Barat tahun 1896. 

 Menurut teori Vygotsky perkembangan kognitif dan Bahasa anak tidak akan berkembang dalam situasi social yang hampa. Bahkan Vygotsky tidak setuju dengan Piaget tentang anak menjelajahi dunianya sendiri dan membentuk gambara realitas batinnya sendiri. 

Bahkan Vygotsky menekankan pada peran orang dewasa dan kerja sama dengan teman sebaya yang sudah terampil akan membantu dan memudahkan dalam perkembangan anak.  Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky ini, yaitu:

ZPD (zone of proximal development) yaitu istilah untuk berbagai tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai dengan sendirinya oleh anak, akan tetapi dapat dipelajari dengan adanya bimbingan dan juga bantuan orang tua maupun teman yang sudah terampil. 

Seperti halnya dalam memaksimalkan perkembangan anak dalam hal memecahkan masalah yang terdapat pada perkerjaan sekolah diperlukan adanya kerja sama dengan teman yang terampil dan dapat memimpin secara sistematis, sehingga tidak menyebabkan terjadinya perkembangan yang berjalan lambat karena adanya bantuan tersebut.

Teori lain dari Vygotsky adalah Scaffolding, scaffolding yaitu memberikan bimbingan untuk mengatasi kesulitan dalam masalah pemahaman dalam awal-awal pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada anak untu mengambil alih tanggu jawabnya. Scaffolding disini bisa juga diibaratkan sebagai cetakan. 

Misalkan saja ketika tukang bangunan hendak membangun tiang penyangga rumah tidaklah mungkin dia langsung menuang adonan semen dan juga pasir langsung tanpa adanya cetakan agar tidak mbleber kemana-mana. Begitu juga dengan anak ketika dia ingin melakukan sesuatu atau tanggung jawab yang dapat orang tua atau guru lakukan adalah memberi petunjuk, peringatan yang mana dengan itu anak akan mandiri dan juga tidak salah jalan.

Dengan adanya scaffolding ini kita dapat memotivasi dan mengaitkan minat anak dengan tugas belajar mereka, memberikan petunjuk untuk membantu anak dalam memecahkan masalahnya, mengurangi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, memberikan gambaran dengan jelas apa yang diharapkan dari aktivitas yang akan dilakukan oleh anak.

Dalam menerapkan teori Vygotsky ini dapat dilakukan dengan menilai ZPD anak, memanfaatkan lebih banyak teman sebaya yang terampil sebagai guru, menggunakan ZPD anak dalam mengajar, tempat instruksi pada konteks yang bermakna, dan juga mengubah ruang kelas seperti teori Vygotsky.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun