Malam menjelang pagi, aku masih pusing belum mendapatkan kendaraaan rental yg akan dipakai lamaran ke kota Grobogan Jawa Tengah. Rencana berangkat pukul 8 pagi. Apa mau dikata, kendaraannya kurang 1. Jam 6 pagi aku baru bisa bernapas lega mendapatkan mobil P**t**r bermesin diesel. Lumayan daripada tidak dapat.
Pukul 8.15, rombongan mobil P**t**r berangkat, bertemu dengan rombongan satunya di Kemlagi Mojokerto. Lewat hutan jati dengan jalan bergelombang membuat beberapa orang dalam rombongan mobilku huek..huek..muntah.
“Pak sopir, shockbekernya masih normal apa dah soak sih?”
“He..he..he.. ya beginilah mas mobil tua”
“Nyampai tujuan bisa klenger nih pak”
Belum lagi udara AC yg keluar hanya anginnya, wos...wos... tanpa ada rasa dingin pun. Terpaksa jendela kaca kubuka. Wuih...angin panas bercampur debu menerpa wajahku. Lebih wus...daripada AC mobil yang kutumpangi. Biarlah, kalau sampai Grobogan cuci muka 7 kali biar cling.
Rombonganku memasuki kota Pati dan berhenti di tepi jalan. Karena tidak tahu ke arah mana. Sementara rombongan yg lain berpisah ketika memasuki kota Bojonegoro. Aku kontak adikku menanyakan sampai dimana posisinya. Ternyata masih jauh di belakang rombonganku. Kami sepakat menunggunya, karena dalam rombongan tak ada satupun yg tahu rumah calon adik iparku.
Setengah jam kami menunggu, rombongan adikku berhenti di belakang mobilku. Aku turun menemuinya. Kami sepakat tukar tempat, karena sopirnya sudah tahu tempatnya. Kami pun melanjutkan perjalanan.
Ehmm...belum berjalan seratus meter aku merasakan kedamaian. Udara panas campur debu yg kurasakan di mobil satunya terbayar lunas ketika menikmati mobil ini. Kucari info, apa gerangan mobil yg kunaiki? Ternyata Avanza, logo Toyota terukir di setir mobil. Suara mesin halus, apalagi melewati jalan bergelombang. Wus..wus...tak terasa, bagai lewat jalan tol yg mulus. Angin berhembus dingin melewati celah-celah lubang AC, membuat perut lapar dan mata ngantuk.
Rencana aku mengingat-ingat jalannya, hilang tak berbekas. Karena aku tertidur pulas hingga sampai rumah calon adik iparku. Acara lamaran berjalan lancar. Tiba waktunya pulang. Karena sopir P**t**r sudah tahu jalan pulang, maka aku tukar tempat lagi dengan adikku.
“Tadi lewat sini pak?” tanyaku pada sopir