Tidak pernah terbayang sebelumnya untuk suka menulis. Awalnya saya cuma suka membaca.
Kegemaran membaca menurun dari ayah. Dulu saat kecil paling senang jika dibawa jalan-jalan ke toko buku.
Setiap pulang kantor, ayah selalu membawa oleh-oleh buku mewarnai atau menggunting.
Bacaan pertama yang saya sukai komik Donal Bebek. Saat duduk di bangku SD ayah berpesan, "Tra, kamu kan udah kelas 4 SD, jangan baca komik terus. Coba baca yang banyak tulisannya."
Sejak saat itu semua bacaan saya lahap. Buku ensklopedia, majalah, koran, sampai novel.
Perkenalkan saya dengan menulis justru terlambat. Saya mulai suka menulis setelah menikah.
Awalnya hanya membuat tulisan untuk mengisi konten di website dan media sosial bertema parenting. Ternyata ada teman yang menyukai tulisan saya.
"Tulisanmu bagus-bagus, Cit. Aku suka baca."
Dan atas saran dari guru, saya diminta untuk fokus di jalan pena. Banyak pelajaran yang saya dapat sejak di jalan pena.
Setiap kali melakukan riset dan mengumpulkan bahan tulisan, ada saja hikmah kehidupan yang bisa saya petik.
Menulis hanya salah satu sarana mendewasakan diri. Â Belajar, membaca, dan menulis karena Allah, insyaAllah membuat diri lebih cepat matang. Melalui aktivitas menulis, pandangan jadi lebih terbuka.