Mohon tunggu...
Citra Triya Yunita
Citra Triya Yunita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammdiyah Yogyakarta

Konten favorit tentang psikologi, film, dan seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Jurnal tentang Akuntansi Syariah, Esensi, Konsepsi, Epistimologi, dan Metodologi

24 Desember 2023   21:47 Diperbarui: 24 Desember 2023   21:55 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Judul                             : Akuntansi Syariah, Esensi, Konsepsi, Epistimologi, dan Metodologi

Jurnal                            : Jurnal Investasi

Volume dan Halaman   : Vol. 7 No.2 Hal 154-161

Tahun                            : Desember 2011

Penulis                          :  Mohammad Nizarul Alim

Jurnal yang berjudul "Akuntansi Syariah, Esensi, Konsepsi, Epistimologi dan Metodologi" ini berisi tentang perkembangan akuntansi yang merupakan respon dan evaluasi terhadap perkembangan bisnis dan dalam hal ini akuntansi berkembang sesuai perkembangan bisnis.  Dan untuk akuntansi syariah tujuan utamanya adalah untuk peghitungan kewajiban zakat atas harta (asset) entitas. Abstrak yang disajikan penulis hanya menggunakan satu bahasa yaitu bahasa inggris. Secara keseluruhan isi abstrak ini langsung menuju ke topic bahasan yang dibahas dalam jurnal ini yang menurut saya pembaca menjadi mudah memahami jurnal ini.

Dalam pendahuluan penulis menjelaskan bahwa Akuntansi dikenal masyarakat umum sebagai pembukuan atau pencatatan transaksi keuangan dan perintah tentang hal ini terdapat pada Q.S Al-Baqarah: 282. Dan filosofi lain dari akuntansi adalah accounting follows the business. Dalam hal ini penulis mengungkapkan bahwa dalam konteks ini, akuntansi berkembang sesuai dengan dan dipengaruhi oleh perkembangan bisnis.

Pada jurnal ini penulis menjelaskan bahwa menurut salah satu anggota Komite Akuntansi Syariah IAI, kebangkitan akuntansi syariah disebabkan oleh banyaknya transaksi berbasis syariah dan antusiasme terhadap perlunya regulasi atau standar akuntansi. Penulis juga menjelaskan bahwa dalam kasus perbankan syariah misalnya pembiayaan tanpa bunga seperti mudharabah atau musyarakah dengan bagi hasil dan murabahah yang mana margin diinvestasikan untuk mengkompensasi bunga diatur dalam PSAK 59.

Pada paragraf selanjutnya penulis menjelaskan bahwa penggunaan transaksi berbasis tunai atau cash basis juga menjadi perhatian akuntansi syariah. Penggunaan prinsip akrual atau cash basis telah menjadi bahan diskusi antar perusahaan dalam penyusunan standar akuntansi.  Akuntansi syariah memegang peranan penting dalam kelangsungan pembiayaan syariah dalam penerapannya, akuntansi dipengaruhi tidak hanya oleh budaya perusahaan, tetapi juga oleh lingkungan operasi.

Pada pembahasan subbab terakhir, penulis menjelaskan tentang epistemologi dan metodologi akuntansi syariah. Merujuk pada Accounting and Auditing Organization of Islamic Financial Institutions (AAO-IFI), akuntansi syariah terbagi menjadi dua pendekatan metodologis, antara lain (1) bahwa pengembangan akuntansi syariah bersumber dari prinsip-prinsip ajaran Islam melalui kajian Al-Qur'an, hadits, fiqh dan amalan. Pada masa pemerintahan Islam, muamalah atau praktik yang berkaitan dengan akuntansi dikukuhkan dengan konsep akuntansi saat ini. Metodologi ini pada hakikatnya berkaitan dengan asas umum muamalah, yaitu asal muasal muamalah yang sah adalah boleh kecuali ada dalil yang melarangnya. Metodologi ini menentukan pilihan teori, konsep dan standar akuntansi konvensional yang tidak bertentangan dengan Islam.

Untuk epistimologis penulis menjelaskan dapat dikategorikan dengan istimbath yaitu menggali hukum dan memahami dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur'an, Hadist, Ijam' dan Qiyas. Namun demikian lingkungan dan latar belakang pendidikan serta paradigm berpikir ilmuan akuntansi tentu akan menjadikan kemapuan untuk menyeleksi teori, konse, dan standar akuntansi konvensional apakah bertentangan dengan syariah islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun