Saat ini masyarakat telah memasuki era digitalisasi dimana berbagai kemudahan dari bidang komunikasi, ekonomi, kesehatan, hingga pendidikan mengalami sejumlah perkembangan dan perubahan yang semakin baik. Media sosial menjadi salah satu bentuk dari kemudahan yang lahir di era digitalisasi, contohnya adalah Twitter yang merupakan situs jejaring sosial online yang didalamnya terdapat fungsi komunikasi berupa pesan singkat yang disebut “tweet” dikutip dari Lifewire.
Saat ini di Indonesia sendiri penggunaan Twitter mengalami peningkatan setiap tahun nya, menurut data dari databoks.katadata.co.id pada awal tahun 2023 jumlah pengguna Twitter di Indonesia mencapai 24 juta pengguna dan menempati urutan ke-5 seluruh dunia. Hal tersebut menunjukan bahwa Twitter memilki peminat yang cukup banyak di Indonesia. Di Indonesia sendiri, Twitter digunakan untuk mencari berita bagi mayoritas pengguna hal tersebut di perkuat oleh dari databoks.katadata.co.id yang melakukan survey pada 2021 lalu bahwa sebanyak 25% pengguna menggunakan Twitter untuk mencari berita.
Di tengah era digitalisasi saat ini, terciptanya berbagai teknologi berupa aplikasi telah memberi dampak baik yang salah satunya adalah mempermudah hubungan sosial antar sesama manusia, oleh karena itu sikap – sikap sosial yang ada harus tetap dijaga dan dilaksanakan sebagai mana mestinya seperti saat belum adanya kemudahan teknologi sikap sosial seperti: gotong royong, kepedulian sosial, toleransi, simpati, empati, dan lain – lain. Sikap kepedulian sosial memang harus dimiliki oleh setiap individu, apalagi saat berada di lingkungan masyarakat tentu sikap-sikap sosial dibutuhkan untuk membangun hubungan sosial yang baik. Menurut KBBI, peduli artinya memperhatikan, mengindahkan, menghiraukan, lalu kepedulian memiliki arti keikutsertaan atau partisipasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa kepedulian sosial adalah sikap keterhubungan antara kemanusiaan yang ada di masyarakat sekitar. Berkembangnya cara berkomunikasi dari masa ke masa tentu mempengaruhi sistem pewarisan sikap sosial dari masyarakat ke generasi selanjutnya, pada era digitalisasi seperti sekarang ini pewarisan sikap-sikap sosial tentu dilakukan dengan cara yang berbeda dengan era sebelumnya, salah satu cara yang digunakan saat ini adalah dengan menggunakan kemajuan teknologi yang ada berupa media sosial.
Pembentukan dan pewarisan sikap kepedulian sosial terhadap sesama dapat dilakukan dengan berbagai cara di media sosial, contohnya seperti: melalui tokoh masyarakat atau public figure atau influencer serta dapat pula melalui platform terpercaya dan dekat dengan masyarakat. Terciptanya media sosial tentu berpengaruh pada pembentukan sikap-sikap sosial di masyarakat oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk melihat bagaimana media sosial khususnya dalam artikel ini Twitter berpengaruh dalam pembentukan sikap kepedulian sosial mahasiswa prodi pendidikan masyarakat di Universitas Negeri Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menggunakan angket atau kuesioner, responden berjumlah 20 orang mahasiswa, sebagian besar dari responden menggunakan Twitter untuk mencari hiburan, produk kecantikan, olahraga dan mencari berita. Selama menggunakan Twitter, responden terkadang menemukan konten atau informasi kemanusiaan seperti: bencana alam, korban penipuan, korban pelecehan, dan lain-lain. Berdasarkan jawaban responden, dengan adanya informasi dan berita seputar kemanusiaan hal itu dapat menambah rasa kepedulian sosial mereka, bahkan tidak sedikit dari mereka yang tergerak hatinya untuk melakukan tindakan menolong seperti memberi donasi kepada korban dan ikut menyebarluaskan berita tersebut.
Menurut data dari Charity Aid Foundation World Giving Index 2018 yang dikutip dari mediaindonesia.com bahwa Indonesia menempati posisi teratas dari 144 negara yang gemar berdonasi. Hasil survey ini dilakukan selama 10 tahun yaitu pada tahun 2009 hingga 2018 dengan responden 1,3 juta orang yang menyebut, Indonesia sebagai negara paling murah hati pada indikator donasi uang dengan persentase 78 persen. Dalam survei yang dilakukan, tertera bahwa mayoritas donasi yang dilakukan menggunakan bantuan atau layanan uang virtual seperti e-money.
Selain melihat informasi dan berita seputar kemanusiaan, untuk meningkatkan rasa kepedulian sosial mahasiwa juga senang melihat unggahan yang dapat menambah pandangan atau insight baru lalu menerapkan padangan tersebut langsung di masyarakat. Menurut responden sekitar 90% mengatakan bahwa penyebaran informasi di Twitter dapat meningkatkan rasa kepedulian sosial terhadap diri mereka. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa, media sosial Twitter setidaknya memiliki pengaruh dalam meningkatkan sikap kepedulian sosial yang berperan sebagai wadah pertukaran dan penyebaran informasi secara virtual, khususnya dalam mini riset ini adalah mahasiswa pendidikan masyarakat, Universitas Negeri Jakarta.
Di tengah era digital seperti saat ini, terciptanya media sosial tentu membawa banyak pengaruh bagi kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari sikap kepedulian sosial sangat penting untuk dimiliki setiap individu, pembentukan sikap kepedulian sosial dapat dilakukan melalui mengikuti perkembangan zaman yang ada, contohnya pada saat ini pembentukan sikap kepedulian sosial dapat melalui media sosial salah satunya media Twitter. Dari hasil mini riset dan penelurusan di internet, dapat ditarik kesimpulan bahwa media sosial memiliki pengaruh yang cukup besar pada pembentukan sikap kepedulian sosial di lingkungan mahasiwa khususnya prodi pendidikan masyarakat, bentuk kepedulian sosial yang dilakukan pun beragam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H