Akhirnya aku sampai pada sebuah episode, dimana angka 25 seperti mengejekku, apalagi saat aku menatap cermin dan melihat, aku seperti tak berubah banyak, aku masih sama seperti aku yang berkaca beberapa jam sebelumnya, saat usiaku 24, tidak ada perbedaan signifikan, tidak ada perayaan, tidak ada rasa yang serba berlebih-lebihan, seperti pada ulang tahun yang dulu-dulu, yeah, selain facebook yang belakangan ini sedang mempermainkanku, tidak ada jempol atau komentar di setiap status updates-ku beberapa hari ini, persis seperti perbuatan teman-temanku yang mengerjaiku di hari-hari menjelang ulang tahunku dulu di masa lalu, tapi ini? Jejaring sosial! Rasanya sungguh tak masuk akal! (tapi sudah membaik setelah privacy setting-nya kuganti, sebelumnya nggak pernah ngerasa ngotak ngatik setting, pasti kerjaan my Ex nih, huh!)
Apa rasanya usia 25? Entahlah, cuma aku merasa yeah sekarang usiaku benar-benar 25 tahun karena kemaren ketika aku mampir di kios majalah, aku sudah tak tertarik pada majalah Cosmo Girl malah membeli versi dewasanya, Cosmopolitan, hmmm… mungkin itulah tanda-tanda kedewasaan yang kurasakan.
Agak membingungkan, karena aku merasa seperti….mati gaya, tak tau harus menuliskan apa! Haruskah memutar ulang lagi kehidupan melalui layar raksasa kenangan? Memang ada hal-hal yang ingin terus kusimpan di hati, bahkan membawanya mati, ada juga kenangan-kenangan yang ingin kusimpan bersama barang-barang lama dalam kotak sepatu, yang mungkin nantinya akan kubuka lagi sewaktu-waktu, atau juga kenangan yang terekam dalam coretan tinta dalam diary tua yang akan membuatku menertawai apa yang terjadi di waktu lalu, hidup berjalan lebih cepat dari yang kupikirkan. Apa yang telah terjadi 25 tahun ini sungguh di luar bayanganku selama ini, aku tak pernah memprediksi hari ini, tapi yeah inilah hidup yang kujalani! Menyesalinya? Mungkin beberapa, tapi aku bersyukur atas banyaknya pencapaian yang kudapati selama ini, bahwa aku hanya bisa bilang, seperti tagline hidupku, How Lucky To Be Me, aku tau Tuhan Menyayangiku sepenuh hati.
Sejujurnya, ini lebih mirip sebuah pengakuan, bahwa dulu, aku merasa aku takkan mencapai usia dengan angka seperempat abad ini, karena, selain mengalami catastrophizing parah (membayangkan tragedi yang mengerikan), kadang aku memikirkan hal-hal gila tentang godaan untuk mengakhiri kehidupan (sebelum waktunya) ketika aku terlalu tertekan, jenuh, merasa terabaikan dan sebaiknya menghilang dari kehidupan, betapa idiot dan dangkalnya aku dulu, sungguh bersyukur melewati fase-fase tergelap itu, aku tau Tuhan selalu bersamaku.
Apa yang kudapatkan 25 tahun terakhir?
1.Keluarga
Cinta dan kasih sayang tak terbatas dari orang-orang yang menyayangiku, kelarga adalah anugerah terbesar buat hidupku, mereka seperti gurita raksasa dengan tentakel-tentakel yang melekat kuat pada satu hal yang disebut ikatan kekeluargaan, walaupun kita ingin memisahkan diri, pergi ataupun menghilang, tapi hanya ada satu hal, bahwa darah takkan pernah bisa dipisahkan apapun caranya. Keluargaku adalah hal terbaik untuk hidupku, banyak cinta dan kasih sayang untuk mereka, bagaimana aku sekarang, apa yang kulakukan dan banyak hal yang kupikirkan, semuanya karena mereka, mereka membentukku, tumbuh bersamaku, mengajariku tentang cinta, kasih, segala jenis afeksi dan emosi, bersenang-senang, bersedih, berbagi, kecewa, belajar dari kesalahan, menuntunku, memberikan banyak hal lebih dari yang pernah kuinginkan, alasan bahwa aku untuk terus bisa bertahan bahkan pada saat paling menyakitkan, kontrol terbaik saat aku tergoda untuk memilih jalan yang salah. Segalanya buat mereka dan karena mereka, Aku mencintai setiap sel yang membentuk diri kalian semua. Kalianlah yang akan mengingatkanku ke arah mana aku harus pulang.
2.Sahabat
Bagaimana kita bertemu dan menjalin ikatan indah itu kadang terlalu misterius untuk dipikirkan. Aku menemukan kalian ataukah kalian yang menemukanku, rasanya terlalu sulit untuk dibayangkan, siapa saja para sahabatku? Kalian-kalian yang kusayangi, baik yang kutemui secara nyata maupun di alam maya, baik yang hingga kini bersamaku, ataupun telah lama pergi dan berpisah jauh, baik yang pernah menganggapku lalu melupakanku, ataupun mereka yang tak pernah kukenal tapi mengenalku, mereka yang akan melihatku dan mengatakan, dia temanku, atau…aku tau orang itu.
Beberapa diantara mereka pernah bersamu menyusun cerita, melukis warna-warni dunia, berbagi tangis, tawa, luka, derita, kecewa, beberapa hanya berbagi beberapa rasa dan kepentingan juga kebutuhan, tapi lalu menghilang, tapi buatku, teman walaupun banyak datang dan pergi, tapi akan selalu kembali, tapi ada juga yang pergi dan takkan mau kembali, tapi dari sini aku ingin agar dia akan mendapatkan sahabat baik yang akan membuat hidupnya jauh lebih baik, sahabat adalah keluarga yang kita pilih sendiri, yang kita tentukan sendiri, hanya saja bisa berpisah, tapi jika bicara rasa, mereka nyaris sama seperti keluarga, sahabatku banyak, dan maaf jika kadang aku tak punya cukup waktu untuk kalian, jauh dari pusat peradaban aku hanya bisa mengirimkan tanda : dan ) walau jauh dalam hati aku ingin berbagi waktu-waktu “gila” itu. Hey aku merindukan banyak temanku, walau di sini aku juga memeiliki teman-teman baru, walau kalian entah dimana, kalian tau aku selalu membawa kalian dalam wadah tak terbatas yang kupunya, hatiku.
3.Jutaan Impian, Harapan, Keinginan, dan Kebetulan (Banyak yang sudah terwujud dan akan terwujud, sebentar lagi)
Aku pengkhayal parah, aku si pecinta mimpi, pengoleksi harapan, dan penabung keinginan, untuk masalah kebetulan? Itu kadang di luar dugaan. Siapa aku, hey masih Citra Rizcha Maya, si sisa dari yang tidak rasional, dan mengutip sedikit kata dalam puisi Ezra Pound “Citra, sebagai sesuatu yang menghadirkan kompleks intelektual dan emosional dalam waktu singkat” Yang mengenalku, akan selalu bisa menebak bagaimana aku, yeah mimpi terabsurb-ku adalah…ditelan Black Hole, aku ingin tau apa yang kudapati setelah tertelan oleh evolusi dari bintang mati itu, semoga tidak terkabul, aku khawatir banyak orang yang akan kehilanganku dengan cara agak berlebihan seperti itu (tapi sejujurnya aku serius dengan impian tolol itu, percayalah).
Kebetulanku yang membuatku jatuh cinta, menjadi guru, ditempat baru yang dulunya bahkan tak pernah terpikirkan olehku, jelas-jelas bukan cita –citaku,tapi aku berpikir lagi, dulu cita-citaku selalu berubah sewaktu-waktu, tapi dulu yang benar-benar kuinginkan adalah bekerja dan menjadi penulis di sebuah majalah fashion; Vogue, adalah impian terbesarku, untuk menulis di Cosmpolitan aku juga tak keberatan, tapi setidaknya sekarang aku menulis drama percintaan remaja dalam blog-ku, dan yeah aku mencintai pekerjaan itu, menulis seperti memberikan nutrisi pada hati juga memanjakan fantasiku yang selalu membuatku merasa seperti mengalami Déjà vu setiap waktu. Yeah, harapanku masih banyak dan harus ada waktu banyak untukku bisa menuliskannya, mungkin nanti akan kutuliskan, harapanku sekarang…impian terbesarku…adalah AKU INGIN MENULIS UNTUK WALT DISNEY!!! Seperti wujud terima kasihku atas kebahagiaan masa kecilku yang telah dituruti oleh para Princess dengan kisah indahnya serta kelakuan konyol Mickey and the Gank, masa remajaku juga dipengaruhi oleh seleb teenager Hollywood dibawah Disney, dari Hillary Duff hingga Lindsay Lohan, yay! Aku cinta mati pada Disney, semoga aku beruntung jadi bagian dari impian masa kanak-kanakku dulu.
Apa yang Kuinginkan sekarang?
Banyak, aku ingin punya pengalaman baru, menjelajahi hal baru, menemui banyak orang baru, mendatangi tempat baru, banyak belajar, dan segala hal menyenangkan lainnya, tapi aku akan memprioritaskan diri pada karier mengajarku dan kegiatan menulis, aku ingin memberikan loyalitas tertinggiku pada dua hal ini, aku perlu banyak belajar, untuk keluarga dan sahabat aku ingin bisa berbagi banyak waktu bersama kalian, dan semoga tahun ini, akhirnya Prince Charmingku sudah menentukan sepatu seperti apa yang cocok buatku, yeah dia masih berputar berkeliling toko sepatu, saranku, jangan bawakan aku sepatu kaca, itu terlalu rapuh, hmmmm aku suka flat shoes warna merah, hahahaha, by the way, setelah menyanyikan lagu ulang tahun untukku sendiri, aku memutuskan untuk mengganti soundtrack hidupku tahun ini, hmmm kurasa Ever Ever After-nya Carrie Underwood cocok buatku…semoga tahun ini aku lebih beruntung, mendapatkan segala kebutuhan dan juga keinginan, langkah baru di Bab 25, bismillah…
Soundtrack : Ever Ever After (Ost. Enchanted) Carrie Underwood
Gambar : Disney & Dok. Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H