[caption id="attachment_117287" align="aligncenter" width="375" caption="Hitler dipikir menyamar menjadi dokter Poch di Sumbawa sekitar 60-70an"][/caption]
Gara-gara suka sama kumisnya, aku jadi tertarik dengan Adolf Hitler, hehehe, dan sering banget nyari tau tentang dirinya, ada hal yang mengejutkan bahwa dikatakan sebenarnya Hitler itu nggak meninggal di bunker-nya kayak yang dipikir banyak orang, dan yang bikin kaget pernah baca-baca pas lagi surfing di dunia maya bahwa ada yang bilang kalo Hitler itu lari ke Sumbawa Besar dan menyamar jadi dokter bernama dokter Poch, sekitar tahun 1960-1970an.
[caption id="attachment_117288" align="aligncenter" width="604" caption="my Lovely Aci; Z. Tembahan "][/caption]
Kebetulan Aci-ku (dalam bahasa Sumbawa Aci adalah Kakek sekitar tahun itu masih bertugas sebagai hakim) dan kupikir pada masa itu mereka saling mengenal, dan walaupun nggak mungkin bertanya pada almarhum Aci, aku pun bertanya, pada Ni’ (panggilan untuk Nenek), kutanyakan padanya bahwa apa beliau mengenal Dr. Poch, kukatakan padanya bahwa di internet dokter Poch banyak diberitakan orang sebagai saruan dari Hitler, dan ternyata nenekku bilang bahwa dr. Poch dan Aci-ku bersahabat kala itu, bahkan ketika dr. Poch menikahi seorang wanita asal garut (pernikahan keduanya, pada awalnya dr. Poch datang dengan kapal Hope bersama seorang wanita yang dikenalkan sebagai istrinya yang juga di curigai sebagai Eva Braun, tapi kemudian wanita tersebut pulang ke Jerman), kakekku adalah orang yang mendamaikan perseteruannya dengan pihak gereja yang tidak menyetujui ketika dr. Poch masuk Islam untuk menikahi istri keduanya, dan nenekku bisa memastikan bahwa dr. Poch itu bukanlah Hitler, jadi kupikir mungkin berita bahwa Hitler yang menyamar jadi dr. Poch itu cuma hoax, tapi masih nyari bukti dulu, semoga aku masih bisa mendapatkan foto-foto lama seperti yang dikatakan Ni’ dengan membongkar gudang di rumahnya, dan berharap aku bisa menemukannya, penasaran banget abisnya.
[caption id="attachment_117290" align="aligncenter" width="388" caption="aku dan ni"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H