Gara-gara pengaruh dongeng di masa kecil, aku jadi tumbuh besar sebagai pengkhayal, tapi buatku itu jadi semacam berkah, ngekhayal jadi salah satu hiburan favoritku, dan khayalan sangat bermanfaat untuk membantuku belajar menulis (aku suka nulis cerpen dan novel, tapi masih belajar nih), iseng-iseng di malam minggu kelabu sambil ngekhayalin si Prince Charming, jadinya aku nulis tentang dongeng-dongeng favorit masa kecilku yang diangkat ke layar lebar, dan inlah beberapa diantaranya:
1. Cinderella
a. A Cinderella story
Upik abunya bukan gadis bergaun kumal penuh tambalan yang bermain-main dengan hewan-hewan yang bisa bicara, tapi si Cinderella adalah Sam Montgomery yang di bintangi oleh Hillary Duff yang bekerja jadi pramusaji di restoran Junk Food miliknya, untuk mengganti biaya hidupnya yang selama ini ditangggung oleh ibu Tirinya yang tergila-gila dengan operasi plastik, diet ikan salmon dan halamannya yang harus selalu disiram nggak peduli walau saat itu kemarau dan orang-orang menghemat air, dasar Ibu Tiri jahat! Dan kedua saudari Tirinya (yang merasa seperti si Kembar Olsen) juga tak kalah jahat dan begonya, mereka benar-benar payah!
Seperti halnya kisah Cinderella si Sam bertemu dengan Prince Charming-nya di pesta dansa, (Sam bertemu sang Pangeran di Pesta Dansa Halloween, Pesta Kostum gitu deh, jadi make topeng si Sam-nya) dan Prince Charming-nya adalah Austin Ames (si cakep Chad Murray) atlet sekolah popular yang berpacaran dengan Shellby Cummings, cewek cantik tapi sombong yang kapten Cheer Leader, Sam sedikit shock dengan pertemuannya di pesta dansa dengan Austin, dia tak menyangka bahwa Austin adalah orang yang selama ini berkorespondensi dengannya via email dan SMS (film-nya tahun 2004, saat itu belom seheboh sekarang jejaring sosial, apalagi BBM-an).
Pelajaran dari film ini adalah; bahwa cita-cita harus di perjuangkan, sepert keinginan Sam untuk kuliah di Princeton University dan dia berhasil mendapat beasiswanya, juga tentang merasa bangga dengan bentuk tubuhmu sendiri, bukannya disiksa dengan diet kalori ketat seperti yang dilakukan Shellby yang sekurus lidi.
b. Another Cinderella Story
Ceritanya hampir sama, dengan A Cinderella Story, tapi Another Cinderella story yang di perankan oleh Selena Gomez, sebagai Mary Santiago menggambarkan kehidupan glamour dunia hiburan, sepert artis Dominique yang merupakan orang yang mengadopsi Mary adalah bintang yang popular pada zamannya (dia mengingatkanku pada Madonna), sementara sang pangeran adalah penyanyi Idola remaja Joey Parker .
Konyol dan lucu banyak di tampilkan oleh si kembar idiot Brie dan Britney yang dimanfaatkan oleh Natalie, pacar Joey, dan kisah cinta antar teman Mary dan Joey juga sedikit di munculkan, (Tami yang modis dan Dustin yang nge-rapnya keren), buat pecinta dance film ini pas banget (aku tertolong ketika harus mengajari siswa-ku dance pada pensi sekolah)
1. Sidney White and the Seven Dorks (Snow White and the Seven Dwarfs)
Seperti kisah Putri Salju dan tujuh kurcaci, hanya saja tidak ada cermin yang bisa ngomong, dan kurcacinya adalah segerombolan mahasiswa culun-pecundang yang terbuang, ratu jahatnya pun bukan ibu tiri sang putri tapi ketua persaudaraan Kappa yang mencegah Sidney yang diperankan oleh Amanda Bynes untuk masuk ke persaudaraan “sekelompok Barbie pirang-tajir” itu, tapi Sidney and The Vortex (para Dorks) berhasil membuat perubahan, yang membuat mereka dipandang layak oleh seluruh mahasiswa Southern Atlantic University
2. Beastly
Pertama kali nonton film ini yang menarik perhatian adalah si penyihir modis Kendra yang dengan sukses diperankan oleh Mary Kate Olsen, ceritanya mirip dngan kisah Beauty and The Beast, The Beast ( Kyle) yang di perankan oleh Alex Pettyfer yang keren dan sexy, lumayan ngeselin ketika dia masih menjadi si cakep-sombong-angkuh, tapi ketika Kendra mengutuknya menjadi buruk rupa dengan sihir … buatku nggak tampangnya jadi nggak buruk-buruk amat sih, keren malah, guratan-guratan di wajahnya, apalagi tattoo pohon berbunga di lengannya malah terlihat artistik. Sementara Lindy yang menjadi si cantik di perankan oleh Vanessa Hudgens, membantu Kyle untuk mengubah pemikirannya yang selalu menilai sesuatu dari cover-nya, Lindy membantu Kyle menemukan dirinya yang hilang, dan mantra I love you adalah penangkalnya.
Film-film yang diangkat dari dongeng ini sebenarnya ending-nya mudah ditebak, apalagi kalo bukan happily ever after, tpi sebagai hiburan apalagi buat pecinta dongeng, film-film ini layak di tonton, hanya memang film-film ini mengubah kemasan yang kuno menjadi lebih modern, kayak Prince Charming yang nggak lagi naik kuda putih tapi mobil sport, hmmm…halo Prince Charming aku masih nunggu kedatanganmu lho, LOL.
XOXO
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H