Mohon tunggu...
Citra Rahmah Putri
Citra Rahmah Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PPG Prajabatan Prodi Pendidikan Khusus UPI I Guru Pendidikan Khusus I

Bismillahirrahmanirrahim. Suka membaca artikel yang tema/materi menarik versi ku dan belajar dari mendengarkan cerita orang-orang disekitarku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salman Al-Farisi mencari Agama yang tepat, menjemput hidayah Islam sampai Mekkah

2 Juli 2022   11:53 Diperbarui: 25 Oktober 2024   19:15 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
i. Tentang Salman Al Farisi

Bismillahirrahmanirrahim.

Kisah sahabat Rasulullah yaitu Salman Al Farisi

Salman, mencari agama yang tepat

Salman dari menyembah Majushi atau api mencari pendeta Nasrani mengkaji Injil/ Al kitab dengan sungguh-sungguh. Proses nya mencari Agama tidak main-main, beliau  mendatangi, dan belajar langsung dari guru-guru terbaik. Hingga, Salman sampai pada kesimpulan bahwa islam agama terbaik yang menyempurnakan agama sebelumnya. Serta akan ada Nabi terakhir, Rasulullah yang lahir di mekkah.

Perjalanan menemui Rasulullah pun ditemuh Salman tidaklah mudah. Mulai dari Ia mengikuti para pedagang, dan ditipu. Hingga  berita terburuk, ia menjadi budak saat sampai di Mekkah. Ketika  sudah sampai Mekkah dalam keadaan  menjadi budak, beliau tidak langsung bertemu Rasulullah, tapi beliau dipertemukan oleh sahabat Rasulullah yang bernama Abu Bakar.

Abu Bakar seorang dengan kedermawan yang diketahui semua orang, serta saudagar kaya pada Massa nya. Salman bertemu dengan Abu Bakar, menjadikannya semakin yakin untuk menyatakan ke“islam”annya. Salman memerdekakan dirinya sendiri dengan 300 bibit Kurma, dan diakhiri dengan bershalawat dan masuk islam. MASYAALLAH. Lengkap kisahnya bisa di akses di Menedani Kisah Salman Al Farisi

Begitu menginspirasi kisahnya bagi diriku secara pribadi. Setelah mendengar kajian tentang Beliau. Betapa kegigihan, ketekunan, dan semangat menemukan ilmu, dan kebenaran menggelora dalam diri Beliau. Nilai yang bisa aku ambil dari hal ini yaitu mencari kebenaran, dan ilmu Agama atau ilmu secara umum tidak boleh setengah-tengah. Kita patut berusaha dan mengusahakan dengan mencari guru yang ahli dibidangnya. Sadari betul bahwa pemahaman kita terbatas, dan masih ada diatas kita orang yang lebih paham. kerendahan hati menjadi kunci disini.  

Selamat merenungkan, dan mengevaluasi diri ya. Semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun