Mohon tunggu...
CITRA RAFIKA
CITRA RAFIKA Mohon Tunggu... Guru - GURU Sosiologi di SMA Negeri 1 Rejang Lebong

Saya memiliki keterampilan komunikasi dengan baik, sangat suka dengan hal-hal baru yang menginspirasi dari sebuah perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Optimalisasi, Efesiensi Belajar dan Berbagai di Platform Merdeka Mengajar

30 Maret 2023   23:18 Diperbarui: 30 Maret 2023   23:23 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan bukanlah proses yang terjadi secara alamiah, namun proses pendidikan merupakan rangkaian kerja yang didahului dengan perencanaan, sehingga hasil dari proses pendidikan ini dapat terencana. 

Masih banyak daera-daerah di Indonesia mengalami kelambanan dalam merencanakan perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik, hal ini disebabkan oleh indeks pembangunan manusia (IPM) melalui proses pendidikan.

 Selain untuk meningkatkan kognitif manusia, pendidikan juga hadir untuk membentuk mentalitas budaya suatu bangsa, sehingga proses perubahan mestilah terencana. 

Dengan demikian, kemajuan suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh andil guru. Sikap terbuka para guru di Indonesia terhadap perubahan diantaranya untuk dapat menerima masuknya unsur-unsur budaya baru yang dapat mengantarkan transpormasi besar pendidikan di Indonesia kearah perubahan yang progres.

Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam sepuluh hingga lima belas tahun terakhir.

 Studi tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan besar antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19. 

Loncatan besar perubahan pendidikan di Indonesia yaitu pada saat terjadinya pandemi yang diakibatkan virus Covid 19. Perubahan yang begitu mengejutkan ini membuat para guru dan siswa mengalami keterkejutan budaya. Bagaimana tidak, pembelajaran yang sebelumnya terjadi di ruang kelas dan tatap muka, namun sejak pandemi ini muncul proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Sejak pandemi terjadi tentunya ada suatu hal yang positf, diantaranya para guru jadi terbiasa dengan fitur-fitur teknologi digital dalam mengakses bahan ajar, mencoba berbagai macam aplikasi pembelajaran digital dan dalam proses pengembangan keprofesian guru tetap terlaksana dengan menghadiri webinar-webinar baik yang diselenggarakan oleh  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ataupun lebaga serta komunitas lainnya. 

Namun realita hari ini, apa yang telah dilakukan saat pandemi itu tetap diadopsi oleh berbagai lembaga, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, hal ini dilakukan karena dapat menjangkau secara luas dan tentunya lebih efesien terhadap terhadap terlaksananya program-program yang dilaksanakan seperti webinar, akses guru belajar dan berbagi.

 Keadaan pasca Covid 19, melahirkan Kurikulum Merdeka yang awalnya  merupakan sebagai solusi tentatif ketika menghadapi pandemi Covid 19. Untuk mendukung visi pendidikan Indonesia, dan sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun