PENDAHULUAN
Bela negara merupakan manifestasi dari kecintaan dan kesetiaan seorang warga negara terhadap tanah airnya. Sikap ini diwujudkan melalui perilaku, tindakan, dan komitmen yang selaras dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai ideologi dan dasar hukum negara Indonesia. Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman budaya, suku, agama, bahasa, serta kekayaan alam yang melimpah, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks dalam menjaga stabilitas nasional. Keberagaman yang menjadi identitas sekaligus kekuatan bangsa ini kerap kali berpotensi menjadi pemicu konflik apabila tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, bela negara memiliki peran krusial dalam mempertahankan persatuan, mencegah disintegrasi bangsa, dan mewujudkan kesejahteraan bersama.
Tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan (TAHG) yang dihadapi bangsa Indonesia kini semakin beragam dan dinamis seiring dengan perkembangan zaman. Jika dahulu ancaman lebih bersifat tradisional seperti penjajahan fisik dan perang bersenjata, maka di era modern ini tantangan semakin kompleks, mencakup ideologi radikal, disintegrasi bangsa, krisis ekonomi, intoleransi sosial, korupsi, serta ancaman siber yang dapat merusak stabilitas nasional. Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi telah membuka ruang baru bagi ideologi-ideologi asing yang berpotensi menggerus nilai-nilai kebangsaan. Selain itu, kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi di tengah masyarakat juga kerap memicu munculnya potensi konflik horizontal yang dapat mengganggu harmoni bangsa.
Bela negara dalam konteks ini bukan hanya menjadi kewajiban militer atau aparat keamanan, melainkan juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Setiap warga negara, dari berbagai profesi dan lapisan masyarakat, memiliki peran penting dalam mempertahankan kedaulatan bangsa dan menjaga stabilitas negara. Generasi muda unissula, sebagai agen perubahan dan calon pemimpin masa depan, dituntut untuk memiliki kesadaran akan pentingnya bela negara. Begitu pula para profesional di berbagai bidang, seperti calon sarjana farmasi unissula dan tenaga kesehatan, yang memiliki kontribusi strategis melalui pelayanan publik yang adil dan inovasi yang berdampak positif bagi kesejahteraan rakyat.
Dengan adanya kesadaran kolektif dan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa, bela negara dapat menjadi benteng yang kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan internal maupun eksternal. Melalui penguatan nilai-nilai kebangsaan, semangat gotong royong, toleransi, dan solidaritas sosial, bangsa Indonesia akan semakin siap dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mewujudkan kemakmuran yang berkeadilan. Bela negara bukan sekadar retorika atau kewajiban formal, melainkan sebuah panggilan moral yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata untuk membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berdaya saing di kancah global.
PEMBAHASAN
Bela negara dapat dipahami sebagai segala upaya yang dilakukan oleh warga negara untuk mempertahankan eksistensi dan kedaulatan bangsa dari berbagai bentuk ancaman, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri. Konsep ini tidak selalu berkaitan dengan angkat senjata, melainkan juga mencakup tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan komitmen terhadap persatuan dan kemajuan bangsa. Dalam menghadapi tantangan modern seperti intoleransi, krisis identitas, pengaruh ideologi asing, dan kesenjangan sosial, bela negara menjadi instrumen penting untuk memperkuat rasa kebangsaan, nasionalisme, dan solidaritas sosial.
Ancaman dalam bentuk ideologi radikal dan separatisme, misalnya, dapat merusak persatuan bangsa jika tidak ditangani dengan baik. Generasi muda, sebagai penerus bangsa, memiliki peran yang sangat strategis dalam melawan ancaman ini melalui peningkatan literasi, pemahaman akan nilai-nilai kebangsaan, serta penguatan karakter yang berlandaskan Pancasila. Selain itu, tantangan ekonomi global dan teknologi digital juga memerlukan tindakan bela negara dalam bentuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia, inovasi, serta dukungan terhadap produk-produk lokal sebagai bentuk kemandirian ekonomi bangsa.
Di sisi lain, hambatan seperti rendahnya kesadaran bela negara di kalangan masyarakat menjadi masalah yang harus segera diatasi. Banyak individu yang masih menganggap bela negara hanya sebagai tugas militer, padahal implementasinya jauh lebih luas. Bagi seorang calon profesional, seperti mahasiswa farmasi unissula, tindakan bela negara dapat diwujudkan melalui pelayanan yang inklusif dan adil, kontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, serta memanfaatkan keahlian untuk menciptakan inovasi di bidang kesehatan yang berdampak positif bagi kesejahteraan bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa bela negara bukan hanya tentang menjaga wilayah teritorial, melainkan juga berfokus pada pembangunan sumber daya manusia dan peningkatan kesejahteraan bersama.
Bela negara membutuhkan dukungan sistem yang solid dari berbagai pihak, terutama pemerintah. Penyelenggaraan program edukasi bela negara yang melibatkan seluruh elemen masyarakat menjadi salah satu aspek penting untuk mencapainya. Program ini tidak hanya terbatas pada pelatihan fisik atau kemampuan militer, tetapi juga harus mencakup pendidikan tentang nilai-nilai kebangsaan, kewajiban setiap warga negara terhadap negara, dan cara-cara mempertahankan integritas bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan. Program edukasi ini perlu dilaksanakan di semua tingkatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta melibatkan keluarga sebagai lingkungan pertama yang mengenalkan dan menanamkan semangat bela negara.
Kesadaran akan pentingnya bela negara harus ditanamkan sejak dini. Dalam lingkungan pendidikan, guru dan tenaga pendidik memiliki peran yang sangat strategis dalam mengajarkan nilai-nilai nasionalisme, kedisiplinan, dan rasa cinta tanah air. Selain itu, peran keluarga juga tidak kalah penting dalam membentuk karakter anak-anak agar mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan menghargai keberagaman. Dengan demikian, baik di lingkungan pendidikan formal maupun non-formal di lingkungan kampus unissula, nilai-nilai bela negara dapat tertanam dengan baik pada generasi muda. Generasi yang memiliki semangat kebangsaan yang tinggi akan lebih siap menghadapi tantangan zaman, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa.
Implementasi nilai-nilai bela negara, seperti disiplin, gotong royong, toleransi, dan rasa tanggung jawab, akan menciptakan masyarakat yang harmonis dan produktif. Nilai-nilai ini menjadi pondasi dalam mempererat hubungan antarwarga negara yang beragam. Gotong royong misalnya, yang merupakan salah satu ciri khas budaya Indonesia, mendorong masyarakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama tanpa memandang perbedaan. Toleransi dan rasa tanggung jawab akan menciptakan keharmonisan sosial yang sangat penting dalam menjaga stabilitas negara. Setiap individu yang sadar akan pentingnya bela negara akan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih solid dan tangguh.
Masyarakat yang harmonis dan produktif ini pada gilirannya akan berkontribusi pada kemakmuran bangsa secara keseluruhan. Kemakmuran tidak hanya dilihat dari segi materi, tetapi juga dari segi sosial, di mana setiap warga negara merasa aman, adil, dan dihargai. Dengan adanya rasa persatuan yang kuat dan semangat kebangsaan yang tinggi, Indonesia akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang muncul baik dari dalam negeri maupun luar negeri, serta membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, bela negara harus dilihat sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya menciptakan negara yang maju dan sejahtera.
KESIMPULAN
Bela negara memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keutuhan, stabilitas, dan kemakmuran bangsa Indonesia, terutama di tengah berbagai tantangan dan ancaman yang terus berkembang di era modern. Bela negara bukan hanya menjadi tugas aparat keamanan, tetapi juga tanggung jawab seluruh warga negara, termasuk generasi muda dan profesional di berbagai bidang. Melalui partisipasi aktif dalam menjaga persatuan, memperkuat nilai-nilai kebangsaan, serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa, masyarakat dapat berperan nyata dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri, stabil, dan sejahtera.
Bagi calon profesional, seperti mahasiswa farmasi unissula, bela negara dapat diwujudkan melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, inovasi di bidang ilmu pengetahuan, serta penguatan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya komitmen bersama dari seluruh elemen bangsa, Indonesia akan mampu menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar negeri, serta terus bergerak maju menuju masa depan yang lebih cerah, berkeadilan, dan berkemakmuran. Bela negara bukan sekadar kewajiban, melainkan panggilan moral untuk membangun bangsa yang kuat, mandiri, dan berdaya saing global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H