Mohon tunggu...
Citra Pradipta Hudoyo
Citra Pradipta Hudoyo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya kebetulan sedang lewat...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saatnya Menjadi Transporter

19 Maret 2014   21:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:44 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frank Martin - Transporter

[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Frank Martin - Transporter"][/caption]

Pernah nonton film Transporter kan? Film menceritakan seseorang (Frank Martin) yang memperkerjakan dirinya sebagai seorang Transporter. Tugasnya adalah mengantarkan barang entah apapun, milik siapapun, dan kemanapun secara profesional. Saking profesionalnya ia sampai dikenal oleh para penjahat dan mereka percaya dengan Frank Martin untuk mengantarkan barang-barang milik para penjahat.

Kalau dipikir-pikir bukankah sebenarnya salah satu peran kita di dunia ini juga sebagai Transporter. Bagaimana tidak, banyak hal yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Namun tidak banyak yang sadar kalau kita diperintahkan oleh Tuhan untuk saling berbagi atas apa yang telah kita dapat.

Kita kembali ke film Transporter, si Frank Martin selalu dapat mengantarkan barang para clientnya. Sehingga dia mempunyai reputasi yang sangat baik dan akhirnya selalu mendapat job - job untuk mengantarkan barang berharga milik para penjahat.

Nah, ini juga berlaku terhadap bussiness relationship kita dengan Tuhan. Ibarat Tuhan memberikankan kita rezeki, nah kita itu punya kewajiban loh untuk berbagi rezeki tersebut kepada orang lain. Semakin anda berbagi kepada sesama semakin banyak yang akan anda dapatkan dari Tuhan.

Seperti yang sering disampaikan oleh Ust. Yusuf Mansur dan Ippho Santosa. Bahwa sedekah itu tidak akan membuat kita miskin, malah sebaliknya akan membuat kita kaya. Oleh karena itu mereka berdua selalu gencar memberitahukan kepada kita tentang keutamaan dari sedekah.

Sudah saatnya kita menjadi Transporternya Tuhan, apa yang Tuhan berikan kepada kita maka sampaikanlah juga kepada orang lain. Semakin sering kita mengantarkan rezeki ke orang lain, maka reputasi kita di mata Tuhan pun akan bagus. Sehingga Tuhan pun percaya untuk menitipkan banyak rezeki kepada kita untuk disalurkan kepada orang lain.

Dan hebatnya, disaat anda sedang memegang rezeki tersebut. Anda juga berhak untuk menikmati rezeki tersebut dan Tuhan tidak akan marah. Tetapi tetap anda harus patuh untuk menyampaikan sebagian rezeki anda kepada orang lain yang membutuhkan.

Nah yang perlu diingat, Rezeki itu bentuknya bukan hanya harta. Namun bentuknya banyak sekali. Semua yang kita punya sampai saat ini dari yang anda sadari maupun tidak anda sadari adalah Rezeki. Contoh gampang nya adalah udara, kesehatan, ilmu pengetahuan, sahabat baik, dll.

Mungkin akan ada pertanyaan : "Memangnya bisa kita menyampaikan rezeki berupa sahabat, ilmu, dll?". Tentu saja bisa. Apapun itu rezeki yang didapat dari Tuhan dapat sedekahkan, tinggal masalahnya apakah kita akan ikhlas atau tidak.

Misalnya :

  • Apabila kita ingin pintar, maka pintarkanlah orang lain.
  • Apabila kita ingin kaya, kayakanlah orang lain.
  • Apabila kita ingin sehat, sehatkanlah orang lain.
  • Apabila kita ingin sahabat yang banyak, maka kenalkanlah sahabatmu ke sahabat kita yang lain. (Biro Sahabat).
  • Dan lain-lain..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun