Mohon tunggu...
Citra Pertiwi
Citra Pertiwi Mohon Tunggu... -

Youth activist, Volunteering, Student College in science but also interested in social and global issues.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak Muda Dukung Pangan Lokal Indonesia

21 Oktober 2011   05:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"...pangan adalah urusan hidup mati bangsa" Soekarno 1952.

Bundaran HI (16/10) dipadati oleh anak-anak muda yang tergabung dalam Shout! Indonesia, Aliansi Desa Sejahtera (ADS). Mereka menggelar aksi menyambut Hari Pangan Sedunia untuk menyuarakan kondisi pangan lokal di Indonesia saat ini. Spanduk-spanduk dan tulisan-tulisan berisi fakta-fakta presentase impor bahan pangan Indonesia diperlihatkan secara gamblang dalam aksi ini. Indonesia yang kaya akan keanekaragaman bahan pangan nyatanya masih mengimpor bahan pangan lebih dari 50%. Hal ini tentunya berdampak pada anggaran pengeluaran negara dan khususnya pada hidup para petani lokal. World Food Day 2011 nampaknya menjadi sebuah momentum yang baik untuk menyuarakan aspirasi menyangkut masalah pangan di negeri ini. Fakta yang menunjukkan Indonesia masih mengimpor bahan pangan lebih dari 50% ini menunjukkan bahwa Indonesia masih tergantung pada impor untuk mendapatkan bahan pangan. Padahal menurut data sumber dari ADS (Aliansi Desa Sejahtera) Indonesia kaya akan berbagai sumber bahan pangan lokal diantaranya 77 sumber karbohidrat, 75 sumber lemak, 26 kacang-kacangan, 389 buah-buahan, dan 232 sayur-sayuran. ”Harga pangan kian meningkat, semakin sulit diakses masyarakat.  Saat ini ada 67 juta orang Indonesia yang menderita rawan pangan  padahal kita mengaku sebagai negara agraris dan punya laut yang kaya.  Ironisnya pemerintah masih terus mengandalkan pangan impor, total 65% dari kebutuhan pangan, untuk memberi makan 240 juta rakyatnya.  Jelas ada yang salah dengan pengelolaan pangan bangsa ini.” tutur Tejo Wahyu Jatmiko selaku Koordinator Nasional Aliansi untuk Desa Sejahtera.

Aksi ini merupakan aksi kampanye guna mendukung pangan lokal Indonesia dan penyebaran informasi seputar permasalahan pangan Indonesia. Dalam aksi itu, kami juga membagikan cupcakes yang merupakan 100% Indonesia yang dibuat dari tepung umbi-umbian yang banyak tumbuh di Garut, Jawa Barat. Kami percaya ketahanan dan kedaulatan pangan dapat tercapai jika masyarakat kompak dalam mengkonsumsi pangan lokal Indonesia dan terus mendukung produk lokal Indonesia. Sumber foto: Dok.Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun