Hallo, Saya Citra Nur Amalina, Mahasiswa S1 Kimia Murni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Dengan bimbingan Dr. Galuh Yuliani, M.Si., Ph.D. untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Permukaan. saya ingin mengajak Anda untuk menjelajahi dunia surfaktan alami yang menakjubkan. Artikel ini akan mengungkap bagaimana surfaktan alami tidak hanya efektif dalam melembabkan kulit, tetapi juga ramah lingkungan. Dari sumber-sumber berkelanjutan seperti tanaman lokal hingga manfaat luar biasa yang ditawarkan dalam produk perawatan sehari-hari, kita akan melihat bagaimana bahan-bahan ini dapat menggantikan surfaktan sintetis yang sering kali merusak ekosistem. Bersiaplah untuk menemukan inovasi yang tidak hanya mengubah cara kita merawat diri, tetapi juga mencintai bumi kita dengan lebih baik!
Pernahkah anda merasa khawatir mengenai apa sebenarnya bahan yang terkandung dalam produk perawatan kulit yang digunakan? Dengan banyaknya pilihan produk di pasaran, menemukan produk yang aman dan efektif menjadi suatu tantangan. Selain itu, di balik keefektifan produk perawatan kulit, terdapat dampak lingkungan yang seringkali terabaikan. Bahan aktif seperti surfaktan yang berfungsi sebagai pembersih, seringkali hadir dalam bentuk sintetik yang dapat mengiritasi kulit dan berdampak negatif bagi lingkungan. Salah satu alternatif dalam mengatasi hal tersebut adalah beralih ke penggunaan surfaktan alami. Surfaktan alami menawarkan solusi sempurna sebagai agen pembersih tanpa menghilangkan kelembaban alami pada kulit dan ramah lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih jauh mengapa beralih ke surfaktan alami menjadi langkah penting untuk menjaga lingkungan berkelanjutan sekaligus merawat kulit dengan cara yang lebih bertanggung jawab. Siap untuk menemukan rahasia kecantikan alami? Ayo, kita jelajahi bersama-sama!
Apa itu Surfaktan?
Surfaktan adalah molekul kimia yang memiliki bagian kepala yang menyukai air (Hidrofilik) dan bagian ekor yang cenderung tidak menyukai air (hidrofobik). Molekul ini mampu menyatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak dengan cara menurunkan tegangan permukaan atau antarmuka. Surfaktan memiliki sifat sebagai agen pembasah, emulsi, detergen, solubilisation, dan agen pembentukan micelle. Sifat surfaktan yang unik ini, menyebabkan surfaktan digunakan sebagai bahan aktif yang banyak ditemukan dalam sabun, kosmetik, dan produk perawatan kulit. Sebagai contoh, Cocamidopropyl Betaine merupakan surfaktan yang terdapat pada sabun pembersih muka (The Originote Cicamide Facial Cleanser, TRUEVE to Skin Matcha Oat Gentle Cleanser, Facetology Triple Care Facial Gel Cleanser).

1. Surfaktan Kationik
Surfaktan kationik merupakan jenis surfaktan yang ketika berada di dalam air akan menghasilkan ion bermuatan positif seperti senyawa amina dan turunannya. Surfaktan kationik terdapat dalam produk kondisioner rambut karena mampu memberikan efek menghaluskan rambut.
2. Surfaktan Anionik
Surfaktan anionik merupakan jenis surfaktan yang memiliki gugus fungsi anionik seperti sulfat, sulfonat, fosfat dan karboksilat. Contoh dari surfaktan anionik adalah Sodium Lauryl Sulfate (SLS), Sodium Laureth Sulfate (SLES) dan Ammonium Lauryl Sulfate (ALS). Surfaktan tersebut biasanya ditemukan dalam produk pembersih seperti sampo, sabun mandi, dan sabun cuci piring.
3. Surfaktan Non-ionik
Surfaktan non-ionik merupakan surfaktan yang tidak mengandung muatan. Surfaktan non-ionik memiliki gugus hidrofilik yang berikatan dengan oksigen. Surfaktan non-ionik tidak menghasilkan busa sebanyak surfaktan anionik.Jenis surfaktan ini umumnya digunakan untuk mengentalkan formulasi dan pembersih yang lembut.
4. Surfaktan Amfoterik
Surfaktan amfoterik atau dikenal dengan zwitter ion merupakan surfaktan yang dapat memiliki muatan positif dan negatif tergantung pada pH larutan. Bagian kationik pada surfaktan terdiri dari amina primer, sekunder atau tersier. Sementara untuk bagian anionik dapat bervariasi dan mencakup sulfonat. Surfaktan zwitter ion yang memiliki anion fosfat yang terhubung dengan amina atau amonium adalah fosfatidiletanolamina, fosfatidilkolin, dan fosfatidilserin.
Mengapa Surfaktan penting?
Surfaktan memiliki kemampuan mencampurkan atau menyatukan 2 fase yang tidak dapat bercampur seperti minyak dan air menjadi campuran yang homogen. Surfaktan berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan dan antarmuka kulit sehingga mampu melepas kotoran atau minyak berlebih pada kulit dan rambut. Surfaktan mampu meningkatkan proses penetrasi bahan aktif ke dalam kulit. Surfaktan akan memecah lapisan lipid di permukaan kulit sehingga memungkinkan bahan aktif dalam skincare mudah untuk diserap.
Surfaktan dapat ditemukan secara alami dan sintetis. Surfaktan sintetis yang umumnya beredar dipasaran bersifat non-biodegradable sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan dan mampu mengiritasi kulit. Maka dari itu, penggunaan surfaktan alami menjadi suatu alternatif, dimana surfaktan alami bersifat ramah lingkungan dan biodegradable.
Apa itu Surfaktan Alami?