Â
Ilustrasi/ Kompasiana (shutterstock)
Saya tipe orang yang super perhatian dengan tata bahasa. Tidak harus sempurna (karena Sempurna hanya milik Andra and The Backbone), penggunaan bahasa yang baik itu sedikit banyak menunjukkan karakter seseorang.
Bahasan kali ini seputar surel (surat elektronik, alias email). Saya sering menjumpai banyak pengguna surel yang kurang memperhatikan tata bahasa ketika berkirim surel. Entah karena terburu-buru, tidak mengerti, atau menganggap bahwa itu tidak penting. Formal atau tidak formal, surel yang memiliki struktur dan tata bahasa yang baik itu membuat yang membaca nyaman. Setidaknya tidak harus 'menerjemahkan' bahasa planet lain.
Â
Ada nggak sih etika dalam mengirimkan surel?
Tidak ada aturan tertulis mengenai etika mengirimkan surel, namun ada beberapa poin yang selama ini selalu saya catat.
Â
1) Gunakan judul surel yang mencerminkan isi
Ada orang yang memang jarang menerima surel sehingga setiap surel yang masuk selalu dibaca, namun banyak juga yang dalam sehari menerima puluhan dan ratusan surel sehingga hanya yang tingkat prioritasnya tinggi yang dibuka. Sudah jelas surel yang judulnya 'Hai' tidak akan dibuka terlebih dahulu dibanding 'Perjanjian Kerja Sama'.
Â