[caption id="attachment_147570" align="alignnone" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Tulisan ini....lumayan serius. Tapi lanjut baca saja, bisa menambah pengetahuan kok. Hehe. Lumayan kan untuk topik ngobrol dengan pacar atau gebetan, supaya terlihat smart =D
Seperti biasa, tulisan tentang lingkungan ini sifatnya memberikan gambaran dan informasi. Tidak persuasif kok. Sedikit sih, mungkin. Hihi.
Energi. Kalau berbicara soal ini, mungkin akan banyak teknisnya, but I'll try to make it simple. Energi yang saya maksud adalah energi yang dihasilkan dari bahan bakar (fuel) atau sumber energi lain (sumber energi alternatif). Selama ini kita pasti mengenal bahan bakar sebagai bensin, solar, minyak tanah, batu bara, gas alam; karena itu yang banyak bersentuhan dengan kehidupan kita sehari-hari. Di samping untuk kendaraan bermotor dan memasak, listrik yang kita gunakan itu sumbernya dari air (PLTA), uap (PLTU), atau nuklir (PLTN).
Anyway, saya percaya teman-teman semua tahu bahwa sumber energi fosil itu (minyak, batu bara, gas alam) adalah sumber energi tidak terbarukan, alias akan habis. Atau bisa dibilang terbarukan, tapi kita harus menunggu kira-kira...mmm....jutaan tahun lagi (bayangkan ngantri bensin di SPBU selama itu).
Poin saya? Kita sudah harus mencari alternatif sumber energi lain kalau tidak mau mengantri sejuta tahun di SPBU.
Tapi tahu kan bagaimana prosesnya bahan bakar fosil terbentuk? Lihat gambar ini dulu yuk.
(tanaman jaman baheula mati, terkubur dalam tanah selama jutaan tahun, lalu membentuk bahan bakar fosil nun jauh di dalam tanah sana [1])
Jadi umurnya minyak dan batu bara itu setara dengan para dinoasurus yang sudah punah.
Lanjut.
Energy is a matter of national security. Setuju? Bayangkan kalau kita kehabisan sumber minyak dan negara lain tidak mau mengekspor minyaknya ke kita. Listrik tidak ada, transportasi lumpuh. Bubar jalan. Eh tapi kan bensin di Indonesia murah ya? Nggak perlu khawatir dong?