Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Asian Games 2018, "Clean Energy of Asia"

12 Agustus 2018   18:58 Diperbarui: 12 Agustus 2018   19:41 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, bagaimana pemanfaatan energi bersih terbarukan di ajang Asian Games 2018?

Stadion GBK (dokpri)
Stadion GBK (dokpri)
Asian Games 2018 ini merupakan salah satu momen penting untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam penggunaan energi bersih terbarukan dan pengembangan infrastruktur rendah karbon. Karenanya, pemerintah mendorong penggunaan energi bersih dan terbarukan di beberapa lokasi Asian Games. Stadion Gelora Bung Karno (GBK) telah direnovasi dengan pemasangan listrik surya atap berkapasitas 420 kW di bagian atap stadion dan 1.000 kW (1 MW) di dua gedung parkir GBK. Produksi listrik dari listrik surya atap ini diperkirakan mampu mensuplai hingga 30% kebutuhan stadion. 

Selain itu, GBK juga menggunakan lampu LED yang mampu menghemat pemakaian listrik hingga 50%. PLN Disjaya tak ketinggalan menyediakan sepeda motor listrik sebagai kendaraan operasional. Kendaraan listrik, yang tidak menggunakan bahan bakar fosil (minyak), tidak menghasilkan emisi karbondioksida dalam pengoperasiannya. Penyediaan sepeda motor listrik ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan gaya hidup hijau.

Stadion utama Asian Games lainnya di Palembang, Jakabaring, mendapatkan suplai listrik dari PLTS tapak (ground-mounted) sebesar 2 MW. Selain dibangun dalam waktu singkat (3 bulan), keberadaan PLTS Jabakaring juga mampu mengurangi penggunaan BBM hingga  172 ribu liter. Selain pasokan energi bersih, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga menghadirkan bus hidrogen sebagai salah satu bagian Program Mobilitas Nol Emisi. Tidak terbatas pada Asian Games 2018, Program Mobilitas Nol Emisi ini direncanakan untuk terus berlanjut dengan rencana kerjasama hingga 25 tahun.

Satu Langkah Sekarang untuk Seribu Langkah Berikutnya

Dengan penggunaan energi bersih dalam perhelatan akbar Asian Games ini, pemerintah Indonesia punya pekerjaan rumah panjang untuk meneruskan upaya pemenuhan komitmen pengembangan energi bersih terbarukan dan pengurangan emisi karbon. Potensi energi surya yang besar, misalnya, harus dimanfaatkan secara masif dan diakselerasi penggunaannya. Bangunan-bangunan publik seperti stadion, kantor pemerintah, dan tempat ibadah dapat menjadi lokasi pemasangan instalasi listrik surya atap. 

Pemerintah melalui kolaborasi beragam kementerian dan asosiasi juga telah menyepakati Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA), yang memiliki target terpasangnya listrik surya atap akumulatif 1 GW (1.000 MW) pada tahun 2020. Mengejar target 23% energi terbarukan pada tahun 2025 memang mensyaratkan upaya sebesar-besarnya. Menteri ESDM, Ignasius Jonan, telah menggunakan listrik surya atap di rumah pribadi dan rumah dinasnya, sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pun menyatakan rumah seluruh menteri akan dipasang panel surya.

Penggunaan kendaraan listrik dan bahan bakar energi terbarukan juga perlu didorong lebih jauh. Mobilitas yang akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi menjadi peluang bagi pemerintah untuk mempercepat penyusunan peta jalan kendaraan listrik nasional dan pengembangan bioenergi.

Indonesia punya potensi energi terbarukan yang berlimpah. Asian Games 2018 adalah momentum untuk bergerak. Asian Games 2018 and Indonesia, (Clean) Energy of Asia!

Salam hangat,

Citra

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun