Saya memang sedikit tergila-gila dengan ketinggian (makanya saya suka bungy-jumping). Selain itu, saya juga suka minum kopi. Dan jadilah kencan Sabtu kemarin diisi dengan ngopi di lantai 35 gedung tertinggi kedua di dunia, Taipei 101.
Bangunan utama Taipei 101 memang sebagian besar digunakan untuk perkantoran, termasuk oleh Google Taiwan. Lantai yang terbuka untuk umum hanya medium floor observatory (lantai 35 dan 36) serta observatory deck yang berada di lantai 89 dan 91. Ada tempat dan elevator khusus bagi mereka yang ingin ke observatory deck. Medium floor observatory yang tenant-nya ada dua: Starbucks dan Illy Espressamente, bisa dituju dari main gate Taipei 101. Maaf menyebut merk. Hahaha.
Tidak segampang masuk ke mall-nya, untuk menuju lantai 35 di Taipei 101, perlu access card khusus visitor. Gerbang utama dijaga oleh 1 atau 2 petugas keamanan, yang menanyakan kita akan kemana. Setelah itu untuk melewati access gate, di hari biasa, pengunjung harus menuju mesin informasi untuk mendapatkan visitor card. Saat weekend, access card harus didapatkan manual di meja informasi dan pengunjung harus menunjukkan kartu identitas. Setelah itu baru pengunjung boleh menuju access gate dan menunjukkan visitor badge, lalu baru access gate dibukakan. Elevator yang digunakan harus yang khusus ke lantai 35. Yah, memang Taipei 101 adalah salah satu bangunan dengan pengamanan tingkat tinggi di Taiwan.
[caption id="attachment_184190" align="aligncenter" width="384" caption="visitor badge"][/caption]
Starbucks di lantai 35 ini tidak terlalu besar, dan herannya, masih mengenakan harga yang sama dengan Starbucks di lain tempat, padahal harga sewa di Taipei 101 tergolong (sangat) tinggi. Karena menghadap ke barat, pengunjung bisa menyaksikan matahari terbenam sesaat sebelum Starbucks ini tutup, karena tutupnya mengikuti jam kantor, jam 6 sore. Jika cuaca cerah, downtown Taipei terlihat jelas, dengan gedung-gedung pencakar langit dan Xiangshan (bukit kecil) di dekat Taipei 101. Kursi-kursi yang menghadap ke jendela selalu menjadi favorit. Tidak ada batasan waktu untuk minum kopi di sana, sehingga pengunjung bisa menghabiskan waktu berjam-jam atau menunggu matahari terbenam (ini agak susah di musim panas karena matahari terbenam hampir jam 7).
[caption id="attachment_184191" align="aligncenter" width="368" caption="happy visitor :D"]
Banyak pengunjung yang hobi fotografi menghabiskan waktu di sini. Dengan kamera DLSR dan gear masing-masing tentunya. Saya, polosan dengan kamera poket. Hahaha. Memang beda rasanya, duduk menikmati kopi  sambil memandang downtown Taipei dibanding duduk memandang tembok (ya iya lah). Banyak pasangan-pasangan. Hihihi. Tapi meja-meja yang menghadap jendela memang kebanyakan dikuasai para penggiat fotografi.
Ini oleh-olehnya, selamat menikmati :)
[caption id="attachment_184194" align="aligncenter" width="498" caption="kencan? :D"]
[caption id="attachment_184192" align="aligncenter" width="513" caption="downtown Taipei"]
Selamat berakhir pekan,
-Citra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H