Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Taipei 101: Wajib Dikunjungi!

15 Desember 2011   07:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:14 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap negara dan kota (apalagi tujuan wisata) pasti memiliki satu tempat yang mendapat gelar “must visit”. Untuk Taipei, tanpa ragu saya mengatakan: Taipei 101. Oh well, pasar malam (night market) juga wajib untuk cewek, tapi ke Taipei tanpa mengunjungi (atau sekedar berfoto dengan background) Taipei 101 itu seperti makan sushi tanpa wasabi. Enak, tapi tetep ada yang kurang *halah*.

Setiap hari saya disuguhi pemandangan Taipei 101 di kejauhan, karena ya, lab saya di lantai 5 dan meski kampus saya jaraknya sekitar 4 km dari Taipei 101, dengan tingginya yang 508 meter, Taipei 101 sangat menonjol dibanding bangunan lain di sekelilingnya. Cantik sekali di saat udara cerah, tapi di winter seperti sekarang, seringnya tertutup kabut.

(ini yang setiap hari saya lihat dari lab)

Pembangunan Taipei 101 dimulai tahun 1997, dan diresmikan serta dibuka untuk publik di tahun 2004. Bentuk bangunannya mengadopsi bambu, yang sarat dengan filosofi budaya Cina bahwa bambu melambangkan perkembangan (tumbuh ke atas), kuat meski tidak terlihat kuat, dan juga rendah hati (karena bambu dalamnya kosong/hollow shell). Ada 8 segmen, masing-masing segmen terdiri dari 8 lantai. Angka 8 merupakan angka yang berarti kelimpahan dan nasib baik dalam budaya Cina.

Taipei 101 awalnya sempat mengalami beberapa re-desain karena tidak jauh dari sana terdapat city-to-city airport, SongShan International Airport, dan dikhawatirkan bangunan setinggi itu akan mengganggu flight traffic. Meski begitu, dengan ijin khusus dan risk-assessment panjang, akhirnya Taipei 101 “didirikan”. Dengan jumlah lantai 101 (hence, the name 101).

Karena Taiwan sering dilanda taifun dan gempa, membangun gedung pencakar langit di Taiwan sangat tricky. Tapi untunglah Taiwan sudah sangat maju di bidang construction engineering. Taipei 101 memiliki beberapa “mega column”, juga tuned mass damper seberat 600 ton yang bekerja mirip pendulum, meredam vibrasi sehingga bangunan tetap stabil meski diguncang gempa atau taifun. Damper ini menjadi ikon Taipei 101, dan disebut dengan Damper Baby.

(Damper Baby di situs Taipei 101)

Dari bentuknya saja Taipei 101 sudah sangat menonjol dan unik. Ditambah lagi dengan letaknya yang berada di pusat kota dan shopping district, Taipei 101 adalah ikon kota sekaligus bisnis. Tokyo memiliki Tokyo Tower (yang merupakan replika Eiffel Tower di Paris), Seoul memiliki N Seoul Tower  (yang merupakan communication tower), Jakarta memiliki Tugu Monas; tapi ketiga ikon kota tersebut tidak digunakan sebagai mall atau perkantoran seperti Taipei 101.

Level 1-4 digunakan untuk shopping mall, level 5-6 fitness center, level 7-84 perkantoran, level 85-86 restoran, level 88-89 observatory, level 91 observatory deck, level 92-101 communication floors (meski disebutkan communication floors, karena tidak ada keterangan lengkap mengenai 10 lantai teratas Taipei 101, gosipnya di lantai 101 terdapat exclusive private club, bahkan teman saya yang asli orang Taipei tidak tahu mengenai fungsi 10 lantai teratas Taipei 101). Untuk menuju observatory, pengunjung dikenakan biaya TWD 400 (IDR 120.000), dan berkesempatan untuk naik lift tercepat kedua di dunia, dengan kecepatan 16.8 m/s, membawa pengunjung dari level 5 ke level 89 dalam waktu 37 detik. Dari observatory kita disuguhi pemandangan downtown Taipei yang memukau, apalagi di waktu malam. Tapi lihat cuaca ya, kalau mendung, kita cuma kebagian pemandangan sedikit dan kabut.

Tidak naik ke observatory pun tidak dilarang, yang penting foto dengan latar belakang Taipei 101 itu wajib kayaknya *haha*. Karena tingginya itu, harus sedikit “menjauh” untuk mengambil foto yang cantik. Misalnya dari Sun Yat Sen Memorial Hall, yang jaraknya sekitar 1,2 km dari Taipei 101 (mau foto aja mesti jalan sekilo! :D)

Gongnya nih, setiap tahun, Taipei 101 selalu menjadi pusat perayaan tahun baru, karena ada pertunjukan kembang api! Firework show di Taipei 101 rutin menjadi feature dalam berbagai video perayaan tahun baru seluruh dunia. Di malam tahun baru, seluruh ruas jalan di sekitar Taipei 101 ditutup sejak jam 9 malam, dan penduduk Taipei (dan bukan Taipei) berbondong-bondong datang ke sana, menggelar koran di jalan, dan menunggu count-down. Tiga puluh detik sebelum tahun baru, seluruh lampu di Taipei 101 dimatikan, dan semua yang ada disana berhitung mundur, and then, the amazing firework show!

(2011 New Year Celebration)

Anyway, sudah ada rencana merayakan tahun baru dimana? Taipei 101 aja yuk :)

-Citra

P.S. Semua foto (tanpa sumber) koleksi pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun