Mohon tunggu...
Citra Monica
Citra Monica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Seorang mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jika Mata Pelajaran Agama Dihilangkan, Inilah yang Akan Terjadi pada Siswa

16 Juni 2023   15:38 Diperbarui: 16 Juni 2023   15:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada bulan Januari 2017 silam, beredar postingan di media sosial Facebook mengenai rencana penghapusan mata pelajaran Agama oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Berita tersebut diunggah oleh pemilik akun bernama Ziadulhamidin dan berisi tentang rencana penghapusan mata pelajaran Agama yang telah disetujui oleh Bapak Presiden Jokowi Dodo. Dapat dipastikan bahwa berita tersebut merupakan kabar bohong yang diciptakan oleh netizen yang kurang bertanggung jawab. Namun, apakah yang akan terjadi jika mata pelajaran Agama benar-benar dihilangkan.

Indonesia merupakan negara yang memiliki spiritualitas yang tinggi. Hampir setiap warna negara memiliki agama yang dianut masing-masing dan diajarkan kepada anak-anak mereka. Maka dari itu, mata pelajaran Agama pasti diajarkan di sekolah-sekolah sejak pendidikan dasar.

Mata pelajaran Agama merupakan salah satu pelajaran penting yang perlu diajarkan kepada siswa. Fokus dari mata pelajaran ini adalah membentuk moral dan perilaku manusia sesuai dengan agama yang dianutnya. Jika di sekolah Negeri, biasanya mata pelajaran yang diajarkan adalah Agama Islam, namun tidak menutup kemungkinan jika siswa dengan keyakinan yang berbeda diberi guru agama sesuai dengan keyakinan yang dianutnya.

Jika mata pelajaran agama dihilangkan, maka moral dan perilaku yang seharusnya terbentuk itu akan hilang. Tingkat kekerasan atau bahkan perundungan di sekolah akan meningkat. Sikap radikalisme dan acuh tak acuh akan muncul karena siswa tidak diajarkan dengan baik di sekolahnya. Semboyan Bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, tentunya akan sedikit terkikis maknanya karena anak-anak tidak mengerti akan perbedaan jika agama tidak diajarkan di sekolah.

Agama merupakan hal yang penting untuk dipelajari, bukan hanya di lingkungan rumah dan keluarga. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, akan lebih baik jika proses pembelajaran juga ikut dikembangkan untuk menambah minat siswa. Beberapa cara untuk menambah minat siswa dalam mata pelajaran Agama antara lain:

1. Menjelaskan relevansi pentingnya Agama dengan kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Agama berkaitan dengaan etika dan cara hidup seseorang. Oleh karena itu, pengajar dapat mengaitkan relevansi dari pelajaran Agama dengan kehidupan.

2. Menggunakan metode pembelajaran yang interaktif. Forum-forum diskusi dan kerja kelompok dapat dibuka untuk menambah minat siswa dan pengetahuan siswa. Pengajar dapat membagi waktu untuk pengajaran konvensional dan interaktif ini.

3. Menggunakan teknologi sebagai salah satu penunjang pelajaran. Jika biasanya pembelajaran Agama hanya menggunakan buku dan kitab suci sebagai sumber belajar, pengajar dapat memulai untuk menggunakan teknologi. Pembelajaran dengan video, multimedia, atau teknologi interaktif lainnya dapat membuat siswa semakin tertarik.

4. Pembuatan proyek untuk ujian. Penilaian akhir siswa dapat berupa penampilan drama, poster, ataupun video mengenai pelajaran Agama. Pembuatan proyen ini selain dapat menambah kreativitas siswa, tentunya juga menambah pengetahuan siswa mengenai relevansi pembelajaran Agama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun