Semarang, 30 Juli 2024 - Semangat juang mahasiswa tak berhenti di ruang kelas. Dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Islam Negri Walisongo Semarang menunjukkan dedikasi mereka untuk membangun ekonomi kerakyatan. Bekerja sama dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Pidodowetan, para mahasiswa ini memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan bisnis lokal melalui pemanfaatan media sosial.
Di era digital ini, media sosial menjadi gerbang utama untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Memahami hal tersebut, mahasiswa KKN Universitas Islam Negri Walisongo Semarang fokus pada edukasi dan pendampingan UMKM dalam mengoptimalkan platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp Business.
"Kami ingin membantu UMKM agar lebih melek digital dan dapat memanfaatkan media sosial dengan maksimal untuk memasarkan produk mereka," ujar Hanif Al Baihaqi, ketua tim KKN Universitas Islam Negri Walisongo Semarang.
Muhammadun salah satu pemilik UMKM kerajinan Batok Kelapa yang ada di Desa Pidodowetan merintis usahanya mulai dari tahun 2017 hingga pada tahun 2022 kerajinan yang beliau buat telah didaftarkan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) kemudian mulai mepromosikan kerajinan yang beliau miliki ke masyarakat luar daerah Desa Pidodowetan
"kalau mau punya bisnis kuncinya harus tau Teknik marketing yang cocok sasaran ke siapa aja, kalo tidak tahu ya bisnisnya susah" ujar Muhammadun, salah satu pemilik UMKM Desa Pidodowetan
Melalui media sosial, Mahasiswa membekali para pelaku UMKM dengan berbagai strategi dan teknik pemasaran digital, mulai dari pembuatan konten yang menarik, hingga pengelolaan akun media sosial yang efektif.
"Para mahasiswa sangat membantu kami. Mereka mengajari kami cara membuat foto dan video produk yang menarik, serta cara menulis caption yang dapat menarik perhatian pelanggan," ungkap Muhammaddun, salah satu pemilik UMKM.
Tak hanya itu, mahasiswa KKN juga membantu UMKM dalam mempromosikan produk mereka melalui media sosial milik tim KKN. Hal ini membuka peluang baru bagi UMKM untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas, bahkan di luar wilayah mereka.
Kontribusi nyata mahasiswa KKN Universitas Islam Negri Walisongo Semarang ini menunjukkan bahwa sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan. Dengan membekali UMKM dengan pengetahuan dan keterampilan digital, mahasiswa KKN ini membuka peluang baru bagi para pelaku usaha lokal untuk berkembang dan meraih kesuksesan.
Dampak Positif KKN:
- Peningkatan literasi digital para pelaku UMKM
- Peningkatan kualitas konten media sosial UMKM
- Peningkatan omzet penjualan UMKM
- Terbukanya peluang pasar baru bagi UMKM
- Semangat kewirausahaan yang semakin tumbuh di masyarakat