Mohon tunggu...
citra mayang dewi
citra mayang dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Hallo Semua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Kawasan Wisata dari Perspektif Endogenous Development Kesejahteraan Sosial Masyarakat

21 November 2022   18:14 Diperbarui: 21 November 2022   18:42 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Sragen memiliki potensi wisata di Kawasan Wisata Sangiran yang terletak di Kabupaten Kalijambe (Sugiarti et al., 2019), telah sepenuhnya diklasifikasikan sebagai Situs Warisan Dunia. Warisan Dunia (Kemenparekraf/Baparekraf RI, 2021) dengan nomor C593 (Dokumen WHC-96/Conf.201/21). Pada tahun 2021, Kawasan Wisata Sangiran akan masuk dalam peringkat 50 besar desa wisata dalam  Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)  2021. 

Kawasan   Wisata   Sangiran   memiliki beberapa  kawasan  daya  tarik  wisata,  seperti dilansir  dari  laman  Jejaring  Desa  Wisata Kementerian     Pariwisata     dan     Ekonomi Kreatif  (2021),  yang  menyebutkan ada  lima kawasan    wisata    di    kawasan    Sangiran, d iantaranya 1) Wisata Budaya Pasar Sangir , 2)    Wisata    Budaya    Museum    Purbakala Sangiran,  3)  Wisata  Seni  Gejog  Lesung,  4) Wisata  Alam  Taman  Punden  Tingkir,  5) Wisata   Air   Asin   Pablengan. 

Gaya   khas budaya   lokal   Kawasan   Wisata   Sangiran memiliki  keunikan  dan  nilai  tersendiri  yang mampu  menambah  nilai  Kawasan  Wisata Sangiran,    hal    tersebut    tertuang    dalam catatan   hasil   monitoring   UNESCO   pada Tahun 2008. Namun, Kabupaten  Sragen  mengalami  penurunan  daya  tarik  wisata  sejak  Tahun  2019,  penurunan  daya tarik  wisata  telah  dipengaruhi  oleh  pandemic  Covid-19,  salah  satu  sektor  pariwisata  yang terdampak  adalah  Kawasan  Wisata  Sangiran.

Pengembangan  endogen  (endogenous development)     menjadi     perspektif     yang direkomendasikan        untuk melakukan pembangunan suatu wilayah. Gagasan utama dari paradigma endogenous  development ini menunjukkan   bahwa   sistem   produksi   di suatu negara tumbuh dan meningkat melalui pengembangan   potensi   wilayah   didaerah maupun   di   kota   dengan   didorong   oleh investasi  dari  perusahaan  dan  aktor  publik, namun          tetap          berada          dibawah pengawasan/kontrol       masyarakat       lokal (Vazquez-Barquero,     2002).

Pengembangan endogen (endogenous development) yang dapat dilakukan di studi kasus ini yaitu peningkatan daya saing (Compettiveness), kebijakan pemerintah, difusi inovasi, organisasi produksi fleksibel, budaya pembangunan dan institusi yang mendukung dan wilayah perkotaan sebagai pendukung.  

Selanjutnya peran Aktor lokal dalam studi kasus ini. Menjadikan wilayah studi kasusu ini pengengembangan kawasan. Dan akhirnya kesejateraan sosial masyarakat terpenuhi seperti kebutuhan fisiologis, otonomi dan kebebasan dan kebutuhan sosial.

Metode yang di lakukan dalam artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang dimana penelitian ini menggunakan bahan data sekunder dengan studi kepustakaan. Yaitu litelatur -- litelatur seperti jurnal, dan buku yang berkaitan dengan pembahasan ini. Jurnal yang digunakan yaitu JURNAL DARMA AGUNG,Vol. 30, No. 3, (2022)  Desember : 253-271. 

Melalui jenis penelitian deskripsikan secra sistemastis, terperinci, mendalam dan faktual mengenai penerapan endogenous development dalam kegiatan pengembangan kawasan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Lokasi  penelitian  ini  berada  di Kawasan     Wisata     Sangiran     Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Jawa Tengah.

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Bagaimana dan apa proses pengembangan kawasan wisata sangiran kabupatan Sragen?

Pengembangan kawasan wisata Sangiran menawarkan peluang tertentu untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik wisatawan. Proses pengembangan destinasi wisata didasarkan pada endogenous development  dari Vazques Barquero yang terdiri dari strategi peningkatan daya saing dan kreativitas unggulan, peran kebijakan  pemerintah, sosialisasi kegiatan  inovasi yang diterapkan, dan penciptaan produksi yang fleksibel melalui parameter. Kontribusi Organisasi dan Budaya, pembangunan, kelembagaan lokal dan perkotaan yang merupakan kontribusi dari sektor pendukung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun