Lombok Timur - Sebagai seorang anak yang memiliki seorang ayah yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan. Terkadang bagaimana rasa kuat yang di alami seorang anak saat ini tidak terlepas dari rasa kuat dan semangat nya kedua orang tua demi mencukupi hidup istri serta anak-anak nya.Â
Ayah ku orang yang kuat, tabah, penuh semangat, dalam hidup nya hal yang diketahui oleh anak nya ialah ia mampu menutupi kelelahan nya di depan anak nya demi memancarkan kebahagiaan. Walau memang seyogya nya siapa yang tidak tahu. Jika di ibaratkan air gelombang terkadang bak sebesar Gunung Rinjani, Lombok Timur.
Pulang sekolah sewaktu SD dengan mengenakan tas Dora. Tas yang selalu ku kenakan. Memang dulu opsi untuk memilih tas masih minim, aku teringat bapak ku selalu menampakkan senyum bahagia nya dirumah ketika pulang dari laut.
Hingga beranjak aku SMP, memahami bahwa kuat tidak melulu dibuktikan dengan perkataan belaka. Aku melihat senyum sumringah ayahku kerap kali ketika ia berhadapan dengan ibu ku serta anak-anak nya. Bisa dikatakan ia sangat jarang mengatakan bahwa ia kuat, namun ia tampakkan pada tindakan serta perlakuan nya kepada istri dan anak-anak nya. Sosok yang luar biasa kuat nya serta jasa nya kepada anak-anak nya yang telah banting tulang bekerja.
Tidak jarang ayah ku meluangkan waktu nya untuk bercerita  pengalaman yang ia kepada kami anak-anak nya serta apa yang ia temui selama di laut ketika ia mencari ikan.
Waktu itu pada malam hari. Aku ingat betul waktu itu aku masih duduk di bangku SMA. Kawan karib ayah ku berkunjung dirumah mencari nya. Yahh sekedar berbagi cerita karna memang kebetulan malam itu lampu mati se Pulau Maringkik. Kami berkumpul semua dengan ayah ku, kawan ayah ku dan ibuku, adikku, kakak ku serta aku .
Malam gelap yang hanya ditemani lampu berasal dari tenaga surya, suasana  mencekam seketika ayah ku bercerita pengalaman nya di laut kertasari, sumbawa.
Ayahkupun mulai bercerita, sekitar dua minggu yang lalu ia(ayahku) menemukan kejadian yang begitu mistis seketika ia akan menarik jaring yang sudah ia lepas pada siang hari. Kebetulan ia akan menariknya pada malam hari. "memang waktu nya ditarik mesti malem hari agar banyak di dapet, kan ikan pada tidur klo malem. Nah waktu yang tepat buat nangkap mereka" ungkap nya pada kami yang mulai khusuq mendengar cerita nya.
Kami disuruh diam seribu bahasa agar ia bisa melanjutkan cerita nya, ia pun melanjutnya . Malam gelap ditengah laut dengan seorang diri yang mulai akan menarik jaring nya ditengah lautan. Namun keganjalan terjadi ketika jaring miliknya seakan ditarik dari bawah laut. Ia berpikir bahwa yang menarik jaringnya ialah ikan besar yang mencoba melepaskan diri.
Rasa bahagia mulai ia rasakan disamping rasa penasaran dari atas perahu karna tarikannya dari bawah sangat keras. "kalau ini ikan kenapa bisa sekeras ini" ungkap ayahku malam itu.
Rasa penasaran mengantarkan nya untuk menyelam dan turun kebawah laut sembari menarik jaringnya dekat kuat dengan menggunakan senter bawah laut . Betapa terkejud nya melihat jaringnya ditarik dari dalam gua dengan kedalaman kisaran 15 meter dibawah permukaan laut.